GAYAIN, ruber.id – Band post-hardcore Indonesia, For Revenge, kembali menyentuh hati para pendengar dengan lagu terbaru mereka berjudul Penyangkalan, yang rilis tahun 2024 ini.
Lagu ini, tidak hanya menampilkan sisi emosional yang mendalam. Tetapi, menggambarkan perjalanan seseorang dalam menghadapi rasa sakit dan trauma yang terus menghantui.
Liriknya yang penuh makna membuka dengan sapaan tajam, “Selamat datang di penyangkalan,” mengundang pendengar untuk masuk ke dunia kelam seseorang yang terjebak dalam realitas yang menyakitkan.
Rumah yang “sesunyi” dan “sebising derau di ujung hari” menjadi metafora kehidupan yang penuh paradoks, terasa sepi tetapi tetap menyesakkan.
Lagu ini, menonjolkan bagaimana seseorang berusaha bertahan dalam keterpurukan.
Sosok dalam cerita ini, digambarkan seperti menari di antara bayangan masa lalu yang terus “meracuni kewarasan yang mati.”
Meski terlihat bertahan, kenyataan pahitnya adalah bahwa mereka “telah mati berkali-kali”, sebuah pernyataan yang menggambarkan keputusasaan yang mendalam.
Makna lagu ini begitu relevan dengan mereka yang pernah mengalami luka batin, depresi, atau trauma.
Penyangkalan menjadi tahap yang sering dilalui dalam proses penyembuhan, meskipun seringkali terasa seperti perang tanpa akhir.
For Revenge berhasil menggambarkan ini melalui lirik yang puitis dan musik yang penuh energi emosional. Mengundang pendengar untuk merenung dan berdamai dengan rasa sakit mereka sendiri.
Di bagian akhir, repetisi frasa “Dia masih di sini dan menari-nari” memberikan kesan bahwa bayang-bayang itu sulit dihindari, tetapi pada saat yang sama, ada kekuatan untuk terus bertahan.
Dengan lagu ini, For Revenge mengajak pendengarnya untuk menghadapi penyangkalan mereka sendiri, menemukan makna dalam perjuangan, dan mungkin, pada akhirnya, mencapai penerimaan.
Penyangkalan, bukan hanya sebuah lagu, melainkan perjalanan emosi yang mendalam.
For Revenge sekali lagi menunjukkan kemampuan mereka untuk mengubah rasa sakit menjadi seni yang bermakna dan memotivasi.***