Lahan di Sekitar Bandara Kertajati Terbakar, Diklaim Tak Ganggu Penerbangan
MAJALENGKA, ruber.id – Lahan gambut di sekitar kawasan Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat terbakar, Sabtu (28/9/2019). Api mulai terlihat, sekitar jam 16.40 WIB.
BACA JUGA: Basarnas Bandung Siap Bantu Kelancaran Operasional Bandara Kertajati
Hingga Sabtu malam api dikabarkan terus meluas dan dikhawatirkan terus merambat ke area bandara.
Meski dalam rekaman video yang diterima ruber.id tampak suasana lalu lalang kendaraan roda empat keluar dari lahan parkir di kawasan bandara. Namun, pihak Bandara memastikan tidak mengganggu aktivitas penerbangan.
Kapolsek Kertajati Polres Majalengka Iptu Yayat Hidayat belum dapat memastikan penyebab kebakaran lahan di kawasan yang tak jauh dari Bandara ini.
Namun, kata kapolsek, api mulai terlihat sekitar jam 16.40 WIB. Api kali pertama diketahui di Pos 2, Blok Pajaten dari luar pagar ram kawat pembatas.
Api, kata kapolsek, makin membesar karena tiupan angin dan hingga akhirnya meluas ke sekitar areal lahan Bandara.
“Melihat kebakaran itu, personel Polsek Kertajati, berupaya langsung memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.”
“Kemudian, sekitar jam 19.30 WIB, pemadam kebakaran tiba di lokasi berupaya memadamkan api, dibantu personel Polsek Kertajati serta warga,” ucap kapolsek.
Kapolsek menjelaskan, kebakaran terjadi diduga akibat adanya warga yang membuang puntung rokok yang masih menyala ke tengah ilalang.
“Kami imbau kepada warga untuk waspada terhadap bahaya kebakaran. Jangan buang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan,” katanya.
Meski api sempat membesar, kapolsek menegaskan, untuk penyebab pasti kebakaran sejauh ini belum diketahui.
Termasuk, lanjut kapolsek, belum diketahui pula berapa besar kerugian yang diakibatkan kebakaran lahan ini.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Majalengka Agus Permana menyatakan, kebakaran yang terjadi di sekitar Bandara ini sekitar 20 Ha (hektare).
“Kebanyakan lahan gambut sekitar Bandara Kertajati yang terbakar adalah lahan semak-semak belukar, ilalang atau rumput liar,” sebutnya. indra