SPORTS, ruber.id – Kabar buruk menimpa Arsenal setelah gelandang serang, Kai Havertz, dipastikan absen hingga akhir musim akibat cedera hamstring.
Pemain asal Jerman itu, mengalami robekan hamstring saat menjalani pemusatan latihan di Dubai.
“Cedera ini, membuat Kai Havertz, harus menepi dalam waktu lama,” ungkap pakar sepak bola Eropa, Fabrizio Romano dikutip ruber.id dari akun X-nya, Kamis (13/2/2025).
Meski kehilangan Kai Havertz menjadi pukulan berat bagi The Gunners, hingga saat ini manajemen Arsenal belum mengambil langkah untuk mencari pemain pengganti dari pasar bebas.
“Mikel Arteta, pelatih Arsenal, lebih memilih mencari solusi dari dalam skuatnya sambil menunggu pulihnya Bukayo Saka, dan Gabriel Martinelli,” jelas Romano.
Saat ini, Saka dan Martinelli sendiri sedang dalam proses pemulihan dari cedera.
Sementara itu, Arsenal tidak berencana melakukan perekrutan darurat dalam waktu dekat.
“Klub baru akan melakukan investasi pada posisi penyerang saat bursa transfer musim panas dibuka,” ucap Romano.
Profil Singkat Kai Havertz
Kai Havertz, lahir pada 11 Juni 1999 di Desa Mariadorf, dekat Aachen, Jerman.
Sejak kecil, ia tumbuh di lingkungan yang sangat mencintai sepak bola.
Havertz mulai bermain di klub lokal Alemannia Mariadorf, sejak usia empat tahun, di bawah pengawasan kakeknya yang menjabat sebagai ketua klub.
Bakatnya yang luar biasa membuatnya cepat berkembang.
Havertz, kerap bermain dengan kelompok usia yang lebih tua.
Kemudian, pada 2009, ia bergabung dengan akademi Alemannia Aachen di usia 10 tahun.
Setahun kemudian, Bayer Leverkusen melihat potensinya dan merekrutnya ke akademi mereka.
Setelah meniti karier di Bayer Leverkusen, Chelsea, dan kini Arsenal, Havertz telah menjadi salah satu pemain Jerman paling menonjol di Liga Inggris.
Namun, cedera hamstring ini menjadi tantangan besar bagi perjalanan Kai Havertz bersama Arsenal.
Para penggemar Arsenal tentu berharap Havertz bisa segera pulih dan kembali memperkuat tim di musim depan.
Sementara itu, Arteta dan staf pelatih harus mencari cara untuk menjaga performa tim tetap kompetitif di tengah badai cedera yang melanda. ***
