BERITA SUMEDANG, ruber.id – Dalam dua pekan ke depan, para bakal calon bupati dan wakil bupati Sumedang yang akan bertarung di Pilkada 2024, akan mulai menyerahkan berkas pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Pakar komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Abdul Basith, sejauh ini belum ada kejutan besar di Pilkada Sumedang menjelang waktu pendaftaran.
“Hingga kini, situasinya masih cenderung stabil,” ujar Abdul, beberapa waktu lalu.
Abdul menjelaskan, peta politik di Kota Tahu ini masih didominasi oleh tokoh-tokoh lama yang telah lama diperkirakan akan turut serta dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Menariknya, ia mencatat, Dony Ahmad Munir, sang petahana, masih merahasiakan siapa yang akan menjadi pasangannya dalam upaya kembali memimpin Sumedang.
“Saya kira, Dony masih menunggu momen yang tepat,” ungkapnya.
Namun, ia meyakini, Dony sedang mempertimbangkan berbagai nama yang bisa membantunya meraih suara terbanyak. Pada Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024, mendatang.
“Saya yakin, kerangka koalisi sudah terbentuk. Karena hingga kini, komunikasi antarpartai politik sudah terlihat,” jelasnya.
Meski demikian, berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga survei yang telah terverifikasi oleh KPU dan dilakukan oleh berbagai partai politik, Dony tampaknya berpotensi besar untuk melaju dengan mulus.
Hal ini mengingat, keunggulannya yang cukup signifikan dibandingkan dengan calon-calon lainnya.
“Dony telah menunjukkan perubahan yang cukup signifikan di akhir masa kepemimpinannya pada 2023. Yang mana, ini dirasakan oleh masyarakat sebagai peningkatan dibandingkan dengan kepemimpinan sebelumnya,” katanya.
Hasil Survei: Elektabilitas Dony Sulit Tergeser
Oleh karena itu, persaingan saat ini lebih terfokus pada siapa yang akan mendampingi Dony.
Sebab, hasil simulasi dari beberapa survei yang belum dipublikasikan menunjukkan, Dony tetap berada di puncak elektabilitas. Meskipun, dipasangkan dengan berbagai tokoh dari latar belakang yang berbeda.
“Jika di daerah lain, pasangan calon bupati mungkin memilih berpasangan dengan artis untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. Hal ini, tidak berlaku untuk Dony. Dengan siapa pun ia dipasangkan, ia tetap unggul,” jelasnya.
Dengan demikian, jika tidak ada dinamika politik yang signifikan di Sumedang, Dony tampaknya hanya perlu memilih nama yang siap bekerja sama dengannya. Untuk memimpin Sumedang, hingga tahun 2029 mendatang.
“Tinggal memilih pasangan yang siap bekerjasama dalam Pilkada, dan bisa membantu Dony untuk kepemimpinan lima tahun ke depan,” ujarnya.***
