NEWS, ruber.id – Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kementerian Dalam Negeri bergerak cepat menyalurkan bantuan bagi korban bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara pada Sabtu, 6 Desember 2025.
Total bantuan yang dihimpun civitas akademika dan praja IPDN mencapai Rp460 juta.
Dana yang terhimpun tersebut langsung dibelanjakan di tiga provinsi terdampak untuk mendorong pemulihan ekonomi lokal.
Rektor IPDN, Halilul Khairi menjelaskan, pendistribusian bantuan dilakukan melalui koordinasi dengan alumni IPDN serta unsur Forkopimda di daerah.
“Kami memaksimalkan akses pembelian kebutuhan pokok dan barang penting di area yang masih dapat dijangkau.”
“Untuk Sumatera Barat, kami bekerja sama dengan civitas akademika IPDN Kampus Sumbar agar bantuan segera sampai ke daerah-daerah terdampak,” ujar Halilul, Minggu (7/12/2025).
Bantuan yang disalurkan meliputi kebutuhan dasar seperti beras, makanan ringan, air minum, pakaian, selimut, susu bayi, obat-obatan, popok, pembalut, hingga perlengkapan dapur umum.
Selain itu, IPDN dari seluruh kampus juga mengumpulkan pakaian layak pakai untuk disalurkan kepada para penyintas.
Respons Cepat di Sumatera Barat
Di Sumatera Barat, IPDN mengerahkan praja dan perwakilan civitas akademika untuk mempercepat penyaluran bantuan. Terutama di wilayah yang terdampak paling parah, yaitu Kabupaten Agam.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Agam, hingga hari ini tercatat 171 orang meninggal dunia, 85 orang hilang, dan 6.300 warga mengungsi.
Bantuan didistribusikan ke Posko Tanggap Bencana di Kecamatan Malalak, Nagari Palupuh, Nagari Palembayan, dan Kecamatan Matur.
Dari keempat wilayah tersebut, hanya Kecamatan Palupuh yang sudah dapat diakses kendaraan.
Di lokasi ini, bantuan diserahkan melalui Posko Tanggap Bencana di Kantor Wali Nagari Pasia Laweh dan Kantor Camat Palupuh.
Total bantuan yang dibagikan di wilayah Agam meliputi 307 karung beras, 33 dus minyak goreng, 54 dus susu bayi.
Selain itu, makanan siap saji, air mineral, popok bayi, obat-obatan, dan perlengkapan dapur umum.
Bantuan untuk Aceh dan Sumatera Utara
Pada hari yang sama, tim IPDN di Aceh menyalurkan bantuan melalui Posko Bencana di Kabupaten Pidie, wilayah yang mengalami dampak terparah akibat banjir dan longsor.
Berdasarkan pemantauan tim, bencana tersebut menyebabkan kerusakan luas dengan jumlah pengungsi mencapai 67.943 jiwa.
Sementara itu, tim lain bergerak ke Sumatera Utara dengan menyambangi Posko Komando Penanganan Darurat Bencana Hidrometeorologi di Gedung Nasional Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Akses menuju beberapa titik masih terhambat banjir dan hujan intens, sehingga distribusi bantuan memerlukan upaya ekstra.
Selain Tapanuli Utara, bantuan juga disalurkan ke Kabupaten Langkat.
Total bantuan untuk korban di Sumatera Utara mencakup 4,25 ton beras, 20 kilogram gula pasir, 20 kardus mi instan.
Kemudian, air mineral, 17 dus susu, 50 dus biskuit bayi, 100 kilogram ikan asin, selimut, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.
Konsistensi IPDN Hadir untuk Masyarakat
IPDN-Kemendagri menegaskan komitmennya untuk selalu berada di garis depan membantu masyarakat saat terjadi bencana.
Rekam jejak IPDN dalam respons cepat bencana sudah terlihat sebelumnya.
Mulai dari banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat pada 2024 hingga gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
“Kami akan terus menjadi lembaga yang hadir pertama ketika masyarakat membutuhkan. Ini adalah wujud dari pengabdian kami,” ujar Halilul. ***






