Dinas Pertanian Pangandaran Genjot Vaksinasi untuk Petani

Vaksinasi Petani
DINAS Pertanian Pangandaran menggelar sosialisasi Gerakan Petani Sadar Vaksin di BPP Kecamatan Cijulang. dede/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menjanjikan hadiah kepada PPL dan PPS yang berhasil mengajak para petani melakukan vaksinasi.

Tak hanya itu, petani di desa yang realisasi vaksinasinya tertinggi pun bakal diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian. Atau alsintan dari pemerintah.

Kepala Dinas Pertanian Pangandaran Sutriaman mengatakan, pemberian hadiah itu sebagai bentuk dukungannya dalam upaya percepatan vaksinasi yang sedang digenjot oleh Pemkab.

Hadiah yang akan diberikan kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) itu berupa uang tunai senilai jutaan rupiah.

“Mereka harus bisa mengajak petani di desanya masing-masing. Capaiannya harus lebih dari target,” kata Sutriaman saat sosialisasi Gerakan Petani Sadar Vaksin di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Cijulang, Jumat (17/9/2021).

Baca juga:  Tim Kuasa Hukum Paslon 02 Serahkan Bukti Politik Uang, Bawaslu Pangandaran Lakukan Kajian

Sutriaman menuturkan, pihaknya menargetkan dalam waktu sepekan ke depan (Jumat mendatang) ada 250 petani yang sudah mendapatkan vaksinasi di setiap desa.

Namun, Dinas Pertanian juga memperpanjang waktu vaksinasi yang menyasar para petani hingga 4 Oktober 2021. Sementara, untuk penyerahan hadiah dilakukan esok harinya (5 Oktober).

“Jadi nanti pemenangnya itu, mereka (PPL/PPS) di desa yang capaian vaksinasinya tertinggi. Kami menyiapkan hadiah untuk 3 Juara. Juara 1 dapat Rp5 juta, Juara 2 Rp3 juta dan Juara 3 Rp2 juta,” tuturnya.

Berdasarkan data pada Sistem Informasi Penyuluh (SIMLUH), jumlah petani di Kabupaten Pangandaran sendiri tercatat sebanyak 70.000 orang. Sedangkan yang memiliki kartu tani ada 60.000 orang.

Sutriaman menerangkan, vaksinasi bagi petani merupakan hal penting. Mengingat petani salah satu penggerak ekonomi. Sekitar 70% masyarakat di Pangandaran mengandalkan hidupnya dari bertani.

Baca juga:  Polisi Bekuk Pengguna Tembakau Gorila di Pangandaran

Menurutnya, petani juga memiliki keluarga dan rata-rata punya pekerjaan sampingan lain. Hal tersebut yang memungkinkan seorang petani lebih banyak berinteraksi dengan orang lain.

“Pertanian jadi komoditas yang tidak terdampak pandemi. Jadi petani harus kita lindungi dengan vaksinasi. Tapi segala aktivitas selanjutnya harus memakai prokes,” terangnya. (R002)