SPORTS, ruber.id – Wilayah Tarakan, Kalimantan Utara diguncang gempa bumi tektonik pada Sabtu, 8 November 2025, pukul 15.56 WIB.
Informasi dari Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid menyebutkan, gempa memiliki magnitudo 4,4 dengan pusat gempa berlokasi di laut.
Sekitar 9 kilometer tenggara Tarakan pada kedalaman 10 kilometer. Titik episenter berada di koordinat 3,31° LU dan 117,67° BT.
Gempa Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Tarakan
Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini tergolong gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Tarakan.
“Karakteristik episenter dan kedalaman hiposenter menguatkan bahwa sumber guncangan berasal dari pergerakan patahan lokal di kawasan tersebut,” ungkap Rasmid melalui rilis yang diterima ruber.id, Sabtu sore.
Getaran Dirasakan Kuat oleh Warga
Laporan masyarakat menunjukkan, guncangan dirasakan cukup kuat di Kota Tarakan dengan intensitas IV-V MMI.
Getaran membuat banyak warga terbangun, beberapa barang pecah atau terjatuh, serta benda-benda besar tampak bergoyang.
Sementara itu, di Tanjung Selor dan Tana Tidung, gempa dirasakan pada skala III-IV MMI.
Guncangan terasa jelas oleh warga di dalam rumah, jendela dan pintu berderik, serta beberapa dinding ikut bergetar.
Di Tanjung Redep dan Nunukan, getaran tercatat pada intensitas II-III MMI, yang dirasakan seperti getaran akibat truk besar melintas.
“Hingga kini, tidak ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau dampak serius lainnya,” ucap Rasmid.
Gempa Susulan dari Kejadian Utama
BMKG menjelaskan, gempa ini merupakan rangkaian susulan dari gempa utama berkekuatan M4,8 yang terjadi pada 5 November 2025.
Hingga pukul 16.30 WIB hari ini, gempa M4,4 tersebut tercatat sebagai aftershock kedelapan dalam rangkaian aktivitas seismik di wilayah Tarakan.
Imbauan untuk Masyarakat
“Kami mengingatkan, warga agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.”
“Masyarakat kami imbau untuk menghindari bangunan yang retak atau mengalami kerusakan akibat gempa,” sebut Rasmid.
Selain itu, warga diimbau untuk memeriksa kembali kondisi rumah masing-masing untuk memastikan tidak ada struktur yang berpotensi membahayakan sebelum kembali beraktivitas di dalamnya.
“Dengan rangkaian gempa susulan yang masih terjadi, warga kami imbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari BMKG maupun pemerintah setempat,” jelas Rasmid. ***






