twads.gg

Gempa Guncang Samudera Hindia Selatan Jawa, Terasa di Sukabumi, Bandung hingga Garut

Gempa Guncang Samudera Hindia Selatan Jawa, Terasa di Sukabumi, Bandung hingga Garut
Sumber gempa di Samudera Hindia Selatan Jawa. Foto from BMKG

BERITA JAWA BARAT, ruber.id – Wilayah Selatan Sukabumi, Jawa Barat, diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,3, yang berpusat di Samudera Hindia.

Meski dirasakan di sejumlah daerah, gempa yang berpusat di Samudera Hindia ini, dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Direktur Gempabumi dan Tsunami, Daryono, melaporkan bahwa gempa terjadi pada pukul 17.14 WIB.

Titik episenter gempa terletak di koordinat 8,60° Lintang Selatan dan 106,57° Bujur Timur, sekitar 143 kilometer Selatan Kota Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Gempa berada pada kedalaman 36 kilometer di bawah permukaan laut.

Menurut analisis BMKG, gempa ini termasuk dalam kategori dangkal dan disebabkan oleh aktivitas sesar dasar laut.

Baca juga:  Hari Agraria Jangan Sekadar Seremonial

“Hasil mekanisme sumber menunjukkan pergerakan sesar mendatar (strike-slip), yang menjadi penyebab terjadinya getaran,” jelas Daryono melalui rilis yang diterima ruber.id melalui WhatsApp, Selasa (22/4/2025) malam.

Getaran Terasa di Berbagai Wilayah di Jabar

Dampak dari gempa ini, dirasakan di beberapa wilayah dengan intensitas berbeda.

Di Tegalbuleud, getaran terasa cukup kuat dengan skala III-IV MMI, menyebabkan beberapa gerabah pecah dan jendela maupun pintu berderik.

Sementara itu, wilayah seperti Nagrak dan Garut merasakan getaran pada skala III MMI, mirip seperti dilalui truk besar.

Sukabumi, Cianjur, Cidolog, dan Cidadap mencatat intensitas II-III MMI, dan wilayah Cihanjuang, Citeko, Cisarua, Pelabuhan Ratu, serta Bandung berada di level II MMI.

Baca juga:  Ridwan Kamil Lepas Pengiriman Perdana Migor Curah Bersubsidi, Tasikmalaya Jadi Pemesan Terbanyak

Di mana, getaran hanya dirasakan sebagian orang dan benda-benda ringan tampak bergoyang.

BMKG memastikan, berdasarkan pemodelan yang dilakukan, gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami.

“Hingga pukul 17.50 WIB, belum terdeteksi adanya aktivitas gempa susulan,” ucap Daryono.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang belum terverifikasi.

Masyarakat diminta menjauhi bangunan yang retak atau mengalami kerusakan akibat gempa.

Sebelum kembali ke rumah, pastikan struktur bangunan dalam kondisi aman dan tidak membahayakan keselamatan.

Seluruh informasi resmi terkait aktivitas gempa bumi hanya akan disampaikan melalui kanal resmi BMKG.

“Masyarakat diharapkan hanya merujuk pada sumber tersebut untuk memperoleh informasi yang akurat dan dapat dipercaya,” sebut Daryono. ***