Gempa Guncang Myanmar, Rusak Bangunan di Bangkok: 1 Tewas, 43 Hilang

Gempa Guncang Myanmar, Rusak Bangunan di Bangkok
Foto from BMKG

BERITA INTERNASIONAL, ruber.id – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah Mandalay, Myanmar, pada Jumat, 28 Maret 2025, pukul 13.20 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Parameter dan Mekanisme Gempa

Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan, pusat gempa terletak pada koordinat 21,76° LU dan 95,83° BT dengan kedalaman 10 kilometer.

Analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa ini memiliki pergerakan mendatar (strike-slip) yang khas terjadi pada sesar geser seperti Sesar Sagaing.

Dampak dan Korban

Guncangan kuat dari gempa ini, dirasakan di Myanmar dan sejumlah negara tetangga, termasuk Thailand dan China.

Baca juga:  Korea Utara Dukung Rusia, Kecam Amerika

Di Bangkok, yang berjarak ratusan kilometer dari episentrum, sejumlah bangunan mengalami kerusakan parah.

Bahkan, Otoritas Thailand menetapkan Bangkok sebagai zona darurat setelah banyak orang terjebak di dalam bangunan yang rusak.

Berdasarkan laporan sementara, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan 43 orang lainnya hilang akibat bencana ini.

Sementara itu, tim penyelamat masih berupaya mengevakuasi korban yang terperangkap di reruntuhan.

Mengapa Bangkok Ikut Terdampak?

Fenomena kerusakan parah di Bangkok akibat gempa yang berpusat jauh di Myanmar dijelaskan oleh dua faktor utama.

Efek Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period)

Getaran dari gempa besar dapat merambat dan mempengaruhi daerah yang memiliki tanah lunak.

Bangkok, dibangun di atas endapan tanah sedimen tebal, yang membuat kota ini lebih rentan terhadap resonansi akibat gelombang seismik jarak jauh.

Baca juga:  Soal Video Ricuh Sengketa Lahan di Pangandaran, Ini Penjelasannya

Kondisi serupa pernah terjadi pada tahun 1985, ketika gempa berkekuatan M8,1 di lepas pantai Michoacán, Meksiko.

Di mana, gempa ini menyebabkan kerusakan besar di Mexico City yang berjarak 350 km dari episentrum.

Efek Direktivitas

Direktivitas, terjadi ketika energi gempa terfokus dalam satu arah tertentu.

Sehingga, getaran yang dirasakan di lokasi tersebut lebih kuat dibanding wilayah lain dengan jarak yang sama dari episentrum.

Gempa Susulan dan Imbauan

Hingga pukul 15.28 WIB, BMKG mencatat adanya tiga gempa susulan dengan magnitudo terbesar mencapai 6,6 dan terkecil 4,6.

Masyarakat, diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa lanjutan dan tidak terpancing informasi yang belum terverifikasi.

Baca juga:  Bikin Heboh! Arab Saudi Rayakan Hari Valentine Secara Besar-besaran

BMKG memastikan, gempa ini tidak mempengaruhi aktivitas kegempaan di wilayah Indonesia.

Pemerintah setempat bersama tim penyelamat kini tengah melakukan evakuasi dan pendataan lebih lanjut terhadap dampak gempa.

Sementara itu, Bangkok masih dalam status darurat hingga situasi dinyatakan aman.***