Festival Kopi Sumedang #2: Bukan Kaleng-kaleng, Apalagi Kopi Cleng

SUMEDANG, ruber.id – Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dianggap sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia.

Itu dibuktikan dengan banyaknya kopi yang dihasilkan para petani asal Kota Tahu ini dieskpor ke luar negeri.

Sebaran tanaman kopinya pun ada hampir di tiap wilayah kecamatan, khususnya di daerah pegunungan yang mengelilingi Sumedang.

Ada di Manglayang, Rancakalong, Tampomas, Gunung Lingga, Kareumbi, Ganjarresik, dan sejumlah daerah lainnya.

Sebagai wujud apresiasi kepada para petani kopi, pegiat kopi asal Sumedang terdiri dari pelaku industri dan penyeduh kopi.

Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir juga menetapkan 7 Oktober sebagai Hari Kopi Sumedang.

Penetapan 7 Oktober sebagai Hari Kopi Sumedang ini dideklarasikan bupati saat Festival Kopi Sumedang 2018 di Kecamatan Jatinangor.

Nah, untuk tahun ini, Festival Kopi Sumedang #2 akan digelar di wilayah Sumedang kota.

Tepatnya, di Lingkungan Gudang Kopi, dengan sentra kegiatan di Wisma Gending, Jalan Pangeran Santri Nomor 43, Kelurahan Kotakulon, Kecamatan Sumedang Selatan.

Baca juga:  Jelang Coblosan, Karyawan Kahatex Deklarasi Pemilu Damai

Gudang Kopi dipilih sebagai penyelenggaraan festival ini pengingat bahwa Sumedang memiliki histori sebagai salah satu lokasi penghasil kopi di Jawa di era Belanda.

Belakangan, Gudang Kopi menjadi lingkungan yang padat penduduk, sedangkan gedungnya sendiri kini menjadi kantor salah satu BUMN di Kabupaten Sumedang.

Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan menyambut baik diselenggarakannya Festival Kopi Sumedang #2 ini.

“Sebagaimana telah dideklarasikan Pak bupati, tanggal 7 Oktober adalah Hari Kopi Sumedang.”

“Maka dari itu, saya putuskan untuk peringatan tahun ini, akan dilaksanakan Festival Hari Kopi Sumedang #2,” kata Erwan, di Cafe Saflor, Jalan Raya Cut Nyak Dien, Kelurahan Regol Wetan, Sumedang Selatan.

Festival Kopi Sumedang #2 ini akan dilaksanakan pada tanggal 7, 8, dan 9 Oktober 2019.

Baca juga:  Kasus Demam Berdarah di Sumedang Tinggi, Angka Kematian Capai 5 Orang

Erwan menuturkan, esksistensi Kopi Sumedang harus ditumbuhkan dan dikembalikan kejayaannya.

Kopi Sumedang, lanjut Erwan, juga harus bisa dinikmati oleh orang Sumedang dan membuat sejahtera para stakeholder-nya.

“Harus terus digelorakan akan kejayaan Kopi Sumedang bangkit sehingga dapat mendukung program Sumedang Simpati,” ucapnya.

Erwan berharap, kegiatan ini bisa memberikan citra positif untuk meningkatkan pasar kopi yang ada.

Kenyataannya saat ini, kata Erwan, sebagian besar Kopi Sumedang telah dinikmati oleh bukan orang Sumedang.

“Panitia nanti akan membuat acara dengan harapan dapat menumbuhkan demand atas kopi Sumedang.”

“Bagi masyarakat Sumedang sendiri atau kami menyebutnya demand create own supply,” katanya.

Sementara, Ketua Pelaksana Festival Kopi Sumedang #2 tahun 2019, Rauf Nuryama menyatakan, salah satu kegiatan yang dimaksud Wabup Sumedang H Erwan Setiawan.

Yaitu kompetisi menyeduh kopi asli Sumedang yang dilakukan oleh Forkopimda dan kepala OPD, juga camat.

Baca juga:  402 Calhaj Sumedang Didoakan Jadi Haji Mabrur

“Kami ingin membudayakan minum kopi giling, bukan kopi gunting,” sebutnya.

Rauf menjelaskan, pada kegiatan ini, baik Forkopimda maupun para kepala OPD diharapkan membawa alat seduh masing-masing dan bisa berlatih dari sekarang.

Nantinya, kata Rauf, paskafestival, diharapkan alat tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyajikan minuman kopi Sumedang.

Baik untuk dirinya maupun para tamu yang datang ke OPD tersebut.

Dengan begitu, lanjut Rauf, maka tiap OPD akan ada kebutuhan kopi tiap bulannya, yang nanti harus dipenuhi oleh kelompok petani kopi.

“Insya Allah, cara ini akan dapat meningkatkan pengguna kopi Sumedang,” tuturnya.

Rauf menambahkan, kepada para kelompok tani diharapkan bisa turut hadir pada festival ini.

“Juga para penyeduh kopi di Sumedang dengan resgiatrasi dan informasi melalui WhatsApp ke nomor 081223300481.”

“Atau bisa juga melalui email ke [email protected],” ujarnya. luvi/rls