Di Sumedang Harga Daging Masih Mahal, Ikan Air Tawar Solusinya

BERITA SUMEDANG, ruber.id Sejak libur Natal dan Tahun Baru 2019 yang lalu, harga daging di pasaran mengalami kenaikkan, warga di Kabupaten Sumedang pun, terpaksa mencari makanan alternatif untuk dikonsumsi.

Sebelum mengalami kenaikkan, harga daging sapi di pasaran berkisar Rp115.000/Kg dan naik menjadi Rp119.000/Kg.

Selain harga daging sapi, harga daging ayam pun mengalami kenaikan dari kisaran Rp32.000/Kg menjadi Rp36.000/Kg.

Kenaikkan harga tersebut disebabkan meningkatnya permintaan dari konsumen.

Karena, menjelang hari raya Natal dan tahun baru yang menjadi ajang berkumpul bersama keluarga.

Dari kenaikkan harga tersebut, tidak sedikit pembeli daging yang beralih dan lebih memilih ikan air tawar untuk dikonsumsi menggantikan daging sapi dan daging ayam.

Baca juga:  Unwim Ingin Bantu Kembangkan Potensi Pertanian, Ekonomi dan Pariwisata Sumedang

Namun, ada juga yang tetap memilih daging sapi dan daging ayam untuk dikonsumsi dan menghiraukan kenaikan harga di pasaran.

Paskahari Natal dan tahun baru, kondisi harga pun masih tetap sama.

Ikan air tawar, bisa dijadikan makanan alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi hewani.

Kandungan gizi dalam ikan dan rasanya pun tidak kalah dengan daging sapi dan daging ayam.

Penjual Ikan di Pasar Sumedang Kota Asep mengatakan, banyak ibu rumah tangga yang membeli ikan untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual kembali di warung.

“Kalau di sini jual ikan nila, lele subang, lele lokal,” ujarnya.

Menurut Asep, ikan nila biasanya dibeli ibu rumah tangga untuk dikonsumsi sendiri di rumah, dan untuk ikan lele biasanya dibeli untuk dijual kembali di kedai warung nasi pecel lele.

Baca juga:  Warga Tanjungsari dan Tomo Meninggal Akibat Corona, Kasus Kematian COVID-19 di Sumedang Tambah Banyak

Walaupun ikan air tawar mengalami kenaikkan juga, harganya tidak semahal daging sapi dan daging ayam.

Harga ikan air tawar berkisar Rp25.000/Kg untuk ikan nila dan Rp20.000/Kg untuk ikan lele.

Meskipun ikan air tawar menjadi makanan alternatif, ada saja pelanggan yang komplain terhadap ikan yang dijual. Terutama, ikan lele lokal yang rasanya berbeda.

“Yang komplain suka dibecandain, disuruh beli lagi,” katanya.

Menurut Asep, lele Subang paling banyak diminati oleh penikmat lele, karena rasanya yang lebih enak dibanding lele lokal.***