EKBIS  

Harga Beras Sering Tak Stabil, Pedagang: Harus Ada Perum Bulog di Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Salah satu upaya untuk menyetabilkan harga dan menjamin ketersediaan beras di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat perlu didirikan Perum Bulog atau Badan Urusan Logistik.

Kabag Ekonomoi dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Pangandaran Dadan Sugista mengatakan, koordinasi persoalan beras saat ini masih ke kantor Perum Bulog Ciamis.

“Untuk kantor Perum Bulog yang berada di Ciamis manaungi wilayah Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran,” kata Dadan saat dihubungi, Sabtu (27/2/2021).

Hingga saat ini, untuk di Pangandaran belum direncanakan ada kantor Perum Bulog. Kota Banjar pun belum ada kantor Perum Bulog, hanya ada gudang. Dan administrasi ke Kabupaten Ciamis.

Baca juga:  Ada Perda, Lahan Pertanian di Pangandaran Diklaim Tak Akan Berkurang Hingga 7 Turunan

Pedagang beras di pasar tradisional Pangandaran sering mengeluh lantaran harga beras sering tidak stabil.

Seorang pedagang beras Saepul Mulya Septian mengatakan, penjualan beras di jongko tidak sebanding antara biaya sewa kios dengan keuntungan dari penjualan.

“Perputaran uang dari penjualan beras di jongko pasar tradisional lambat,” kata Saepul.

Saepul menambahkan, jika saja di Pangandaran sudah ada Perum Bulog, bisa mempercepat perputaran uang dari transaksi beras.

“Sejak pandemi Covid-19 harga jual beras tidak menentu, kejadian ini membuat nasib pedagang beras tidak dibayangi kerugian,” ujarnya.

Apalagi harga beras dipasaran saat ini harus mengikuti harga yang dipatok oleh penampung besar.

“Saat ini harga eceran beras medium Rp8.500/kg, beras biasa Rp10.000 dan beras premium Rp11.000/kg,” sebutnya.

Baca juga:  Capaian Pembangunan Pangandaran 8 Tahun Terakhir

Sebelumnya, harga beras medium itu Rp8.750/kg, beras biasa Rp10.500 dan beras premium Rp11.000/kg. (R001/smf)

BACA JUGA: Fokus Entaskan Kemiskinan, Gaji Wakil Bupati Pangandaran Akan Disedekahkan