Namun, apa jadinya jika Hari Valentine dirayakan secara terbuka di Arab Saudi?
Dunia pasti membelalakkan mata. Tapi, itulah yang terjadi di tahun ini.
Valentine diperingati besar-besaran di beberapa kota di Saudi, bahkan nyaris mendekati jantung kota umat Islam, Makkah.
Fenomena ini bikin shok banyak pihak, terutama kaum muslim.
Memang, Saudi tak terang-terangan menyebutkan kata ‘Valentine’ dalam merayakan hari kasih sayang tersebut.
Tapi, sejumlah toko dan mall di sana terang-terangan memajang pakaian dalam dominasi merah di etalasenya.
Malah, permintaan lingerie seksi ini melonjak naik.
Dilansir dari AFP, seorang pegawai di salah satu toko di Saudi mengatakan, pemilik toko memerintahkannya agar mengganti semua display etalase.
Yaitu, dengan pakaian dalam wanita yang serba memperlihatkan aurat.
“Manajemen telah meminta kami mendekorasi ulang etalase, dengan pakaian dalam warna merah,” ujar pegawai tersebut di laman AFP.
Ratusan toko di Saudi, juga melakukan hal yang sama.
Ini sebuah hal yang mengejutkan lantaran sebelumnya, pemerintahan Raja Salman dikenal sangat konservatif. Dan polisi syariah akan menindak tegas tempat dan pusat perbelanjaan yang berani memajang barang-barang ‘berbau’ Valentine.
Bukan hanya toko, sejumlah kafe dan restoran juga membuat berbagai menu promo menarik selama Hari Kasih Sayang.
Meski pun, mereka masih enggan memberi label Valentine di menu promo tersebut.
Penulis: Ardini Maharani DS/Editor: Bam