Basarnas Imbau Warga Waspada Mendaki Gunung di Musim Hujan

SUMEDANG, ruber — Ditemukannya tiga jasad pendaki remaja asal Kabupaten Indramayu, membuat Basarnas imbau warga harus lebih waspada.

BACA JUGA: Tiga Pendaki Gunung Tampomas Tewas, Ini Penjelasan Dokter RSUD Sumedang

Basarnas Jawa Barat mengimbau masyarakat agar selalu waspada saat akan melakukan pendakian di musim hujan.

Kepala Bagian Humas dan Keprotokolan Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor menegaskan, para pendaki lebih waspada dan memperhatikan peralatan yang dibutuhkan selama pendakian.

“Itu harus diperhatikan seperti sleeping bag, perapian, tenda dan lain-lain. Terlebih lagi Alat Perlindungan Diri (APD) haruslah standar,” ujarnya kepada ruber melalui WhatsApp, Ahad (3/3/2019).

Terkait tiga pendaki asal Indramayu yang terbujur kaku di Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, tepatnya tidak jauh dari Pos 4, Kepala Bagian Humas dan Keprotokolan Basarnas Jawa Barat Joshua Banjarnahor menduga kematian warga akibat hipotermia.

Baca juga:  Buruh di Sumedang Unjuk Rasa Tolak UU Ciptaker

“Kami melihat tubuh korban yang basah karena terkena hujan maka serangan hipotermia semakin cepat,” sebut Joshua.

Selain itu, lanjut Joshua, hal tersebut diperkuat karena kondisi semalam sempat terjadi angin yang bertiup kencang, sehingga menyebabkan pendaki akan cepat kehilangan panas tubuhnya.

“Jadi potensi terkena hipotermia akan meningkat ketika pendaki juga mengenakan pakaian basah,” terangnya.

Sementara itu, Joshua juga turut memberikan 5 langkah untuk melakukan penanganan korban yang terkena hipotermia yang tidak sadarkan diri. Di antaranya:

1. Bawa penderita hipotermia ke dalam tenda. Tujuannya untuk menjaga dari angin yang berembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika berada di alam bebas.

2. Ganti baju basah secara perlahan. Penggantian baju dilakukan dengan perlahan, pastikan tidak terburu-buru.

Baca juga:  2 Rumah di Tanjungsari Sumedang Ludes Terbakar Akibat Korsleting

3. Masukan penderita hipotermia ke dalam sleeping bag. Untuk menjaga panas tubuh yang tersisa tidak mudah lepas begitu saja.

4. Berbagi panas tubuh. Bisa dilakukan dengan cara memegang tangan atau memeluknya.

Panas tubuh akan mudah berpindah ketika menempel ke tubuh lainya (kulit ketemu kulit).

Pastikan Anda mengetahui etikanya ketika melakukan hal ini.

5. Sadarkan penderita hipotermia. Cara menyadarkannya bisa dengan menepuk-nepuk pipi atau dengan memanggil namanya.

Ketika korban sudah sadar, bisa melakukan langkah penanganan korban hipotermia ketika sadar.

Basarnas juga berharap agar kejadian yang menyebabkan tiga pendaki remaja tewas tersebut tidak terulang kembali.

“Kami Basarnas, berharap kejadian ini tidak terulang kembali terhadap warga pendaki,” ucapnya. bay

loading…