SUMEDANG, ruber.id – Basarnas Bandung melatih 120 potensi SAR dari 27 kabupaten/kota se Jawa Barat.
Latihan potensi SAR di ketinggian dan gunung hutan ini akan dimulai hari ini hingga 8 Februari 2020.
“Mereka (Potensi SAR) kami latih agar nanti siap ketika di daerahnya terjadi bencana,” kata Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah saat pembukaan pelatihan di kantor Basarnas Bandung, Jalan Bandung-Garut, Cimanggung, Sumedang, Senin (3/2/2020).
Ratusan potensi SAR ini, kata Deden, akan digembleng langsung di lapangan di dua lokasi berbeda.
Yakni di Gunung Kareumbi, Cimanggung, Sumedang dan di lokasi tebing di Desa Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya.
Deden menyebutkan, pelatihan di gunung hutan (Jungle Rescue), dan teknik pertolongan di ketinggian (High Angel Rescue Technique: HART) ini, diikuti potensi SAR dari organisasi berbasis masyarakat di wilayah Jawa Barat.
“Melalui pelatihan ini, kami berupaya terus meningkatkan kualitas dan kemampuan pada pelaksanaan operasi SAR secara cepat dan tepat. Sehingga dapat mengurangi resiko membahayakan manusia,” sebutnya.
Dalam kesempatan ini, hadir berabagi elemen seperti Pangdam III Siliwangi, Polda Jabar, Brimob Polda Jabar.
Lalu dari Lanal Bandung, Yonif, Lanud Husein, Para Rider 330, Satpol PP, Forkopimda Sumedang, Danramil dan Posek Cimanggung, FKP3 Pusat, FKP3D Jabar, KRPBI, dan organisasi SAR di wilayah Jawa Barat lainnya.
Di tempat yang sama, Direktur Bina Potensi Basarnas I Ketut Parwa menjelaskan, pentingnya peran potensi SAR bagi Basarnas dalam operasi pencarian dan pertolongan ditunjukkan dengan pelatihan SAR ini.
I Ketut berharap, melalui pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas dan kemampaun potensi SAR di berbagai bidang.
Khususnya, di bidang Jungle Rescue dan pertolongan di ketinggian atau HART.
I Ketut mengatakan, makin banyak potensi SAR yang berkompeten, maka semakin mempercepat respons time dan mampu meminimalisasi jatuhnya atau makin parahnya kondisi survivor.
I Ketut berpesan,seluruh peserta mengikuti pelatihan dengan serius. Laksanakan instruksi yang diberikan instruktur dengan seksama.
Utamakan keselamatan diri dan hindari sikap overconfident dan keragu-raguan pada materi yang beresiko.
“Dan jaga kesehatan serta jadikan pelatihan ini sebagai ajang pembelajaran, tukar menukar pengalaman dan mempererat silaturahim di antara sesama insan SAR,” ucapnya. (R003)
Baca berita lainnya: Basarnas Bandung Kukuhkan Forum Koordinasi Potensi Pencarian Pertolongan Daerah Jawa Barat