“Selain mengganggu fungsi suspensi, as atau bagian dalam shock akan menjadi rusak. Itu sudah pasti, kecuali kalau motor memang tidak dipakai lagi selepas seal shocknya bocor,” kata Aki di sela-sela kerjanya.
Lantas kenapa kebocoran seal bisa terjadi? Hal ini dijelaskan oleh Dede bahwa sejujurnya memang terdapat perawatan yang mengharuskan pengguna memgganti oli shock minimal 10 bulan sekali.
Hal itu, kata Dede, berdasarkan fungsi oli shock yang memiliki karakter tak jauh beda dengan oli-oli lainnya.
“Oli shock juga perlu diganti, minimal 10 bulan sekali. Saat shock bekerja, oli di dalamnya kan melumasi per dan as, hal itu akan menyebabkan panas terhadap oli.”
“Terus, semakin sering hal itu terjadi, oli juga akan berubah menjadi kotor dan pasti berkurang.” Terangnya,
Seandainya perawatan pada shockbreaker itu dilakukan, tentu takan terjadi istilah ‘bucat’ atau ‘bitu’ pada shcokbreaker.
Namun demikian, terkadang, pengguna lalai, bahkan tidak menghiraukan pentingnya melakukan ganti oli pada shockbreaker.