Angka Kemiskinan Sumedang Tahun 2021 Naik Ekstrem

Angka Kemiskinan Sumedang Naik Ekstrem
Wabup Sumedang H Erwan Setiawan meminta seluruh stakholder fokus menanggulangi kemiskinan. Humas Pemkab Sumedang/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Pada tahun 2021 ini, angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang mengalami kenaikan.

Data tahun 2020, warga Sumedang yang masih hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 9.05%. Pada tahun 2021 naik menjadi 10.26%.

Naiknya angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang ini akibat langsung dari dampak pandemi Covid-19.

Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan meminta, semua stakeholders yang tergabung ke dalam tim pengentasan kemiskinan dapat segera bergerak cepat, dalam menghadapi hal ini.

“Kita harus segera bergerak cepat menanggulangi kemiskinan di Sumedang.”

“Di mana sekarang ini, sudah mencapai kenaikkan ekstrem,” ucap Erwan yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Sumedang, Jumat (26/11/2021).

Baca juga:  Para Kades dan Lurah di Sumedang Ikuti Sosialisasi Pemberantasan Peredaran Barang Kena Cukai Ilegal

Erwan menjelaskan, penyebab naiknya angka kemiskinan ini karena laju pertumbuhan ekonomi Sumedang yang mengalami penurunan alias minus.

Namun, kata Erwan, turunnya laju perekonomian hingga menjadi penyebab naiknya angka kemiskinan ini, tidak hanya Sumedang saja yang mengalami.

Tapi, sambung Erwan, hampir terjadi di seluruh daerah di Jawa Barat dan bahkan di Indonesia.

“Untuk angka kemiskinan Sumedang memang masih di bawah Jawa Barat, maupun nasional,” jelasnya.

Erwan menekankan kepada para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stakeholders terkait lainnya, untuk melakukan validasi data.

Selain itu, tidak segan turun ke lapangan melihat langsung bagaimana penanganan kemiskinan ini berjalan.

“Saya berharap, tahun 2022 menjadi awal kebangkitan Sumedang mengejar target-target RPJMD.”

Baca juga:  Tukang Roti Cabul di Sumedang Terancam 15 Tahun Penjara

“Yang mana pada tahun ini sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Termasuk untuk menurunkan angka kemiskinan,” jelasnya

Erwan berharap, angka kemiskinan bisa turun signifikan pada tahun 2022, nanti.

Kemudian, laju pertumbuhan ekonomi Sumedang bisa semakin meningkat dan Indeks Rasio gini bisa menurun.

Sehingga, lanjut Erwan, ketimpangan antara yang miskin dan yang kaya tidak terlalu jauh.

Penanggulangan Kemiskinan di Sumedang Harus Terintegrasi

Sementara, Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial pada Bappppeda Sumedang Mety Supriyatu menambahkan, angka kemiskinan di Sumedang memang meningkat.

Dari tahun sebelumnya hanya 9.05%, menjadi 10.26% pada tahun 2021 ini.

“Sebenarnya, dari 2019 kita sudah turun dari 9.76% menjadi 9.05%. Tapi, karena Covid-19 naik lagi menjadi 10.26%,” ucap Mety.

Baca juga:  Kredit Macet Capai Rp1.4 Miliar, UPDB Sumedang Utara Jadi Andalan Kelompok Usaha Kecil

Mety menyatakan, sesuai dengan arahan Wabup Erwan, pihaknya akan mengawali dengan melakukan validasi data riil kemiskinan di Sumedang.

“Pertama mengenai data, kita pastikan by name by address-nya. Apakah sudah benar, apakah sudah update.”

“Hal inilah yang menjadi dasar pengambilan kebijakan dalam penanganan kemiskinan,” jelasnya.

Mety menginginkan, semua program yang ada di perangkat daerah terintegrasi untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem ini.

“Dalam penanganannya tidak bisa sendiri-sendiri. Jadi, semua OPD mempunyai program prioritas penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi,” ucapnya.

Penulis/Editor: R003