Harga Tembakau Masih Fluktuatif, UPTD Pertanian Sumedang Dorong Inovasi Pasca Panen

Besaran Anggaran dan Sasaran Program DBHCHT Sumedang Tahun 2024
Petani Sumedang tengah menyiram tembakau di ladangnya, beberapa waktu lalu. R015/ruber.id

NEWS, ruber.id – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertanian Kabupaten Sumedang terus berupaya meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas hasil panen tembakau.

Melalui pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), berbagai program bantuan disalurkan kepada petani di wilayah Sumedang.

Kepala UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Wilayah Sukasari, Dadi Runadi menjelaskan, bantuan yang digelontorkan mencakup sarana produksi pupuk, alat dan mesin pertanian, fasilitas pasca-panen. Seperti alat perajang serta pengering, pembangunan jalan usaha tani, hingga program pelatihan bagi kelompok tani.

“Dukungan ini, kami harapkan dapat membantu petani meningkatkan produktivitas. Sekaligus, menghasilkan tembakau dengan mutu yang lebih baik,” ujarnya.

Meski demikian, Dadi mengakui harga tembakau di pasaran masih sering berfluktuasi.

Baca juga:  BSMSS 2020 Bangun Sejumlah Infrastruktur Vital di Ujungjaya Sumedang

Cuaca yang tidak menentu serta maraknya peredaran rokok ilegal disebut sebagai dua faktor utama yang memengaruhi kondisi tersebut.

Akibatnya, pembelian dari perusahaan rokok resmi pun ikut menurun.

Sebagai langkah antisipasi, UPTD Pertanian mendorong penerapan teknologi pasca panen.

Salah satunya, dengan pemanfaatan Green House (GH) untuk pengeringan tembakau.

Selain itu, pihaknya menggandeng instansi terkait guna melakukan edukasi kepada masyarakat, dan memperkuat pengawasan terhadap peredaran cukai ilegal.

“Dengan dukungan DBHCHT dan sinergi berbagai pihak, kami optimistis kesejahteraan petani tembakau di Sumedang dapat terus meningkat,” kata Dadi. ***