SPORTS, ruber.id – Awal musim Liga Italia Serie A 2025/26, diwarnai ketegangan antara kelompok suporter garis keras Inter Milan, Curva Nord, dengan pihak klub.
Laga matchday 1 Serie A antara Inter vs Torino sendiri akan berlangsung pada Selasa (26/8/2025) dini hari. Kickoff pukul 01.45 WIB (Live Vidio).
Dalam pernyataan resmi, mereka mengumumkan aksi boikot dengan tidak masuk ke Stadion Giuseppe Meazza, hingga waktu yang belum ditentukan.
“Kalau kalian mau teater, silakan simpan untuk kalian sendiri,” tulis pernyataan Curva Nord, dikutip ruber.id dari akun X jurnalis Italia, Daniele Mari, Senin (25/8/2025).
Kelompok ultras menilai, kebijakan klub dalam penjualan tiket dan kampanye keanggotaan musim ini penuh dengan peningkatan harga yang tidak masuk akal. Selain itu, penerapan daftar hitam (blacklist) terhadap sejumlah anggota mereka.
Banyak di antara yang dilarang memperpanjang tiket musiman disebut tidak memiliki catatan kriminal maupun masalah hukum.
Sehingga, mereka menilai langkah tersebut sebagai bentuk diskriminasi terhadap suporter yang setia.
Curva Nord menegaskan, boikot ini akan berlanjut hingga beberapa tuntutan dipenuhi.
Berikut Tuntutan Curva Nord kepada Manajemen Inter:
- Seluruh anggotanya bisa kembali masuk stadion tanpa larangan sewenang-wenang;
- Striscioni (spanduk), bandiere (bendera), dan coreografie (koreografi) diizinkan kembali sebagai bagian dari atmosfer stadion;
- Harga tiket diturunkan agar tetap terjangkau bagi seluruh lapisan suporter
- San Siro kembali menjadi “rumah” yang penuh warna dan suara, bukan stadion yang “dibekukan” oleh aturan berlebihan.
Curva Nord menekankan, perjuangan ini bukan hanya untuk kelompok sendiri, melainkan juga untuk masa depan kultur suporter Inter.
Menurut mereka, generasi muda kini tumbuh di stadion yang dingin, tanpa nyanyian, tanpa bendera, dan tanpa gemuruh khas Curva Nord.
“Stadion tanpa dukungan adalah kematian sepak bola,” tegas mereka.
Dalam seruannya, Curva Nord juga meminta seluruh pendukung Inter lainnya untuk tidak mengibarkan bendera maupun menyanyikan yel-yel di dalam stadion, sebagai bentuk solidaritas.
Mereka berencana berkumpul di “Baretto”, titik pertemuan tradisional ultras, sebelum dan sesudah pertandingan.
Meski demikian, mereka menegaskan bahwa protes ini tidak ditujukan kepada skuat maupun pelatih.
Dukungan kepada tim akan tetap diberikan, meski bukan dari dalam stadion. ***