twads.gg

Mahasiswa Unsap Dukung Aksi Kamisan di Sumedang, Serukan Kesadaran HAM di Daerah

Mahasiswa Unsap Dukung Aksi Kamisan di Sumedang, Serukan Kesadaran HAM di Daerah
Mahasiswa Unsap Dukung Aksi Kamisan yang rutin digelar tiap hari Kamis. Ist/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Aksi Kamisan yang rutin digelar setiap hari Kamis, di Alun-Alun Sumedang mendapat perhatian khusus dari kalangan mahasiswa.

Aksi yang dikenal sebagai simbol perlawanan terhadap lupa ini, menuai dukungan dari Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Universitas Sebelas April (Unsap), Sarnafi Hendrawan.

Sarnafi menyebutkan, Aksi Kamisan bukan sekadar simbol diam mengenakan pakaian hitam.

Melainkan, bentuk nyata dari konsistensi dalam menuntut keadilan atas pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum terselesaikan di Indonesia.

“Aksi ini, adalah pengingat bagi negara agar tidak abai terhadap luka sejarah. Ini juga menjadi momen reflektif bagi semua elemen, termasuk mahasiswa, untuk tetap kritis terhadap kondisi sosial dan politik,” ujar Sarnafi.

Baca juga:  Kementan Apresiasi Festival Tembakau Sumedang 2023

Sarnafi menambahkan, kehadiran mahasiswa dan masyarakat Sumedang dalam aksi tersebut menandakan bahwa isu HAM bukan hanya relevan di pusat kekuasaan atau kota besar. Tetapi juga, menjadi kepedulian bersama hingga ke daerah.

“Ini gerakan moral. Meskipun banyak dari kita lahir setelah era reformasi, luka masa lalu tetap menjadi bagian dari perjalanan bangsa yang tidak boleh diabaikan,” ucap Sarnafi.

Aksi Kamisan di Sumedang, digelar oleh sejumlah elemen sipil dan mahasiswa di sekitar kawasan Alun-alun Sumedang.

Dalam aksi tersebut, para peserta berdiri membisu, mengenakan pakaian hitam.

Selain itu, aksi massa juga membentangkan poster-poster berisi tuntutan penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang hingga kini belum dituntaskan.

Baca juga:  Sumedang Raih Opini WTP 7 Kali, Bupati: Masih Ada Temuan yang Harus Ditindaklanjuti

Meski aksi berlangsung secara damai, keberadaannya sempat menarik perhatian para pengguna jalan.

Namun, Sarnafi menekankan, gerakan ini bukan bertujuan mengganggu ketertiban. Melainkan, sebagai bentuk pengingat kolektif akan pentingnya keadilan dan penghormatan terhadap HAM.

“Sumedang mungkin jarang tersentuh aksi seperti ini, tapi saya yakin, daerah juga punya suara dan peran penting dalam perjuangan menegakkan keadilan,” ucap Sarnafi. ***