Produksi Gula Aren di Sumedang Melonjak Selama Ramadan, Omzet Naik Signifikan

Produksi Gula Aren di Sumedang Melonjak Selama Ramadan
Gula aren hasil produksi warga Ganeas, Sumedang. */R015/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Produksi gula aren di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengalami peningkatan signifikan selama bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025.

Lonjakan permintaan dari konsumen membuat para pengrajin di wilayah Desa Cikondang, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang kebanjiran pesanan.

Desa Cikondang, Ganeas memang dikenal sebagai sentra pengolahan gula aren.

Di mana, hampir seluruh warganya berprofesi sebagai pembuat gula aren.

Mereka secara mandiri menyadap pohon aren, mengolahnya, hingga menghasilkan gula aren berkualitas yang siap dipasarkan ke berbagai daerah.

Salah seorang pengrajin gula aren, Cucun mengatakan, selama bulan Ramadan ini produksi mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

“Alhamdulillah, selama Ramadan penjualan meningkat. Kalau hari-hari biasa, tidak terlalu banyak permintaan,” ujar Cucun, Jumat (15/3/2025).

Baca juga:  Oknum Guru SD Menjual Miras di Wado Sumedang

Biasanya, dalam sehari Cucun hanya memproduksi sekitar 10 bungkus gula aren, dengan harga Rp13.000 per bungkus yang berisi 10 potong gula aren.

Namun, tingginya permintaan selama Ramadan, membuat produksinya meningkat hingga lebih dari 20 bungkus per hari.

“Kebanyakan konsumen membeli gula aren untuk keperluan memasak. Seperti membuat kolak, dan berbagai makanan khas lainnya selama Ramadan,” ucap Cucun.

Keunggulan gula aren yang diproduksi di Desa Cikondang, yaitu proses pembuatannya yang alami tanpa tambahan bahan kimia.

Selain itu, pohon aren tumbuh subur di pekarangan rumah warga. Sehingga, bahan baku mudah didapat dan tetap terjaga kualitasnya.

Dengan meningkatnya permintaan selama bulan suci ini, para pengrajin gula aren di Sumedang pun merasakan berkah ekonomi yang semakin menguat. ***