BERITA EDUKASI, ruber.id – Smartren Ramadan di SLB Patriot Kota Tasikmalaya membuktikan, siswa difabel memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan agama dan karakter yang berkualitas.
Dengan metode pembelajaran yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, SLB Patriot Kota Tasikmalaya mampu berkembang menjadi individu yang cerdas, berakhlak mulia, serta mandiri dalam kehidupan sehari-hari.
Pesantren Mandiri Sekolah: Wadah Pembelajaran Islami bagi Siswa Difabel
Mengusung konsep Pesantren Mandiri Sekolah, program ini diikuti oleh 112 siswa difabel dan diselenggarakan dalam dua gelombang, pada 6-15 Maret 2025.
Kegiatan ini, dirancang agar para siswa dapat merasakan pengalaman pesantren kilat dalam lingkungan sekolah mereka sendiri, dengan kurikulum yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Salah satu keunikan program ini adalah metode pembelajaran yang inklusif, adalah sebagai berikut.
- Tadarus Alquran, dengan bantuan aplikasi khusus dan Alquran braille, bagi siswa dengan keterbatasan penglihatan.
- Praktik ibadah, seperti wudhu dan salat, dengan pendampingan intensif dari para guru. Tujuannya, untuk memastikan setiap siswa memahami tata cara ibadah dengan benar.
- Pembelajaran nilai-nilai keislaman dan kepedulian sosial, yang dikemas dalam bentuk interaktif dan mudah dipahami oleh siswa difabel.
Dengan bimbingan dari guru serta tokoh agama, para peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu agama. Tetapi juga, diarahkan untuk membangun karakter yang kuat, peduli terhadap sesama, dan mampu menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan mereka.
Dukungan Penuh untuk Pendidikan Inklusif
Kepala SLB Patriot Kota Tasikmalaya, Eulis Siti Hasanah mengatakan, konsep Pesantren Mandiri Sekolah memberikan kesempatan bagi siswa berkebutuhan khusus untuk menjalani pengalaman pesantren secara lebih nyaman dan efektif.
“Kami berharap, Smartren Ramadan di SLB Patriot ini menjadi program inovatif. Yang menggabungkan pendidikan karakter, penguatan nilai keislaman, serta pemanfaatan teknologi digital.”
“Dengan metode yang disesuaikan dengan kondisi siswa difabel, mereka dapat mengembangkan kemandirian spiritual dan sosial.”
“Selain itu, dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah menjalani ibadah Ramadan,” kata Eulis kepada ruber.id, Jumat (7/3/2025).
Membangun Generasi Mandiri dan Berakhlak Mulia
Eulis berharap, melalui program ini, diharapkan siswa SLB Patriot Kota Tasikmalaya semakin rajin dalam beribadah. Memiliki empati yang tinggi, serta lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup.
Smartren Ramadan juga, menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan model pendidikan inklusif yang berbasis nilai-nilai keislaman.
Sehingga setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. ***