BERITA SUMEDANG, ruber.id – Program pelatihan barista yang digelar oleh UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Sumedang dengan pendanaan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) mendapat sambutan hangat dari para peserta.
Pelatihan ini, diharapkan menjadi jalan bagi anak muda Sumedang untuk memperoleh keterampilan yang relevan dengan industri kopi yang terus berkembang. Sekaligus, membuka peluang kerja baru.
Salah seorang peserta pelatihan, Oni, 32, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini.
Menurutnya, pelatihan ini memberikan pengalaman berharga yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan barista ini. Kami diajarkan berbagai hal tentang perkopian. Mulai dari teori hingga praktik langsung,” ujar Oni kepada ruber.id di UPTD BLK Sumedang, Jumat (21/2/2025).
Selain meningkatkan keterampilan, pelatihan ini juga menjadi ajang bagi para peserta untuk memperluas jaringan sosial dan berbagi pengalaman dengan sesama.
“Di sini, saya bisa bertemu banyak orang baru dan menambah relasi. Ini sangat bermanfaat. Terutama, bagi kami yang ingin serius berkarier di industri kopi,” ucap Oni.
Dalam pelatihan ini, peserta dibekali berbagai teknik pembuatan kopi, termasuk metode manual brew dan penggunaan mesin espresso dengan standar profesional.
Hal ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.
“Kami benar-benar dilatih secara profesional, dari teknik meracik kopi hingga cara penyajiannya. Ini sangat penting bagi kami yang ingin bekerja sebagai barista atau bahkan membuka usaha sendiri,” kata Oni.
Oni pun, mengapresiasi program ini dan berharap agar pelatihan serupa terus diadakan.
“Terima kasih kepada pemerintah daerah Sumedang atas kesempatan ini. Dengan keterampilan yang saya dapatkan, saya merasa lebih percaya diri untuk terjun ke industri kopi atau merintis usaha sendiri,” kata Oni penuh semangat.
Upaya Pemerintah Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja
Kepala BLK Sumedang, Rita Fitriani menegaskan, pelatihan barista ini merupakan bagian dari program peningkatan keterampilan tenaga kerja yang menjadi fokus pemanfaatan DBHCHT di Sumedang.
“Kami ingin, anak muda di Sumedang memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.”
“Saat ini, industri kopi berkembang pesat, dan kami berharap pelatihan ini bisa menjadi bekal bagi peserta untuk berkarier sebagai barista profesional atau bahkan membuka usaha sendiri,” jelas Rita.
Selain pelatihan barista, DBHCHT juga dialokasikan untuk berbagai program pelatihan lainnya. Seperti menjahit, pembuatan roti dan kue, serta servis sepeda motor injeksi.
Program ini, diharapkan dapat membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama, di kalangan anak muda.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati menyebutkan, pemerintah daerah berkomitmen untuk memanfaatkan DBHCHT secara optimal.
Sehingga, dapat membantu anak muda di Sumedang dalam meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui program ini, kami berharap generasi muda memiliki keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Dengan upskilling yang tepat, mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan,” ujar Tuti.
Pelatihan barista berbasis DBHCHT ini menjadi bukti bahwa alokasi dana dari cukai hasil tembakau dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dengan meningkatnya keterampilan tenaga kerja, diharapkan semakin banyak peluang kerja yang tercipta, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. ***