Kunjungan Dinas Pengendalian Penduduk Kabupaten Paser ke Jawa Barat, Adopsi Program Cegah Stunting

Kunjungan Dinas Pengendalian Penduduk Kabupaten Paser ke Jawa Barat
Dok. Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat/ruber.id

BERITA JAWA BARAT, ruber.id – Kepala Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Roswandi, bersama Sekretaris BKKBN, menerima kunjungan dari Tim Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.

Kunjungan ini, bertujuan untuk mempelajari dan mengadopsi praktek baik dalam upaya percepatan penurunan angka stunting. Khususnya, mengenai program Rumah Ceting (Cegah Stunting) yang sukses dijalankan di Kabupaten Bogor.

Program Rumah Ceting ini dikembangkan oleh Jimmy Hantu Foundation, mitra BKKBN, untuk menangani masalah stunting di wilayah tersebut.

Program ini, menyediakan rumah khusus bagi ibu hamil dan menyusui dengan status kekurangan energi kronis (KEK) serta anak baduta yang mengalami stunting.

Baca juga:  Ridwan Kamil: Pemda Cari Cara Jaga Harga dan Stok Kebutuhan Pokok

Rumah Ceting dilengkapi dengan fasilitas dapur, alat pengukuran antropometri untuk memantau gizi, serta berbagai alat permainan edukatif (APE) yang mendukung perkembangan motorik anak.

Jimmy Hantu, pimpinan Jimmy Hantu Foundation, menjelaskan, Rumah Ceting dikelola secara mandiri tanpa melibatkan pihak lain. Termasuk, pemerintah.

Program ini, mengutamakan bahan-bahan yang diproduksi sendiri. Seperti beras, daging, susu, telur, ikan, serta sayur dan buah-buahan, yang semuanya dikelola oleh yayasan.

Hal ini, membuat Rumah Ceting tidak hanya memberi dampak pada kesehatan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan ini, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Keluarga (KB dan K3) DPPKBPPPA Kabupaten Paser yang memimpin rombongan mengungkapkan harapan agar Jimmy Hantu Foundation dapat memberikan pendampingan kepada Kabupaten Paser.

Baca juga:  Kemasan Produk, Pelaku Usaha Makanan Olahan Wajib Tahu!

Kabupaten Paser, menghadapi tantangan dengan prevalensi stunting yang masih tinggi, mencapai 24%.

Meskipun sektor swasta melalui program CSR telah menunjukkan kepedulian, implementasi program percepatan penurunan stunting di daerah tersebut masih belum optimal.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan program-program serupa dapat diadopsi dan disesuaikan dengan kondisi di Kabupaten Paser.

Sehingga, dapat menurunkan angka stunting dan memperbaiki kualitas gizi masyarakat. ***