Pandawa 5: Ajang Pelestarian Seni dan Budaya Lokal di SMAN 5 Tasikmalaya

Pandawa 5 SMAN 5 Tasikmalaya
Pandawa 5 menampilkan pertunjukkan tari bertema kaulinan urang lembur, atau permainan tradisional, di kampus SMAN 5 Tasikmalaya, Kamis (17/1/2025). Andy Kusmayadi/ruber.id

BERITA EDUKASI, ruber.id – SMAN 5 Tasikmalaya, sukses menggelar acara budaya bertajuk Pentas Seni Sunda Warga Kampus 5, atau yang dikenal dengan sebutan Pandawa 5.

Kegiatan ini, menjadi salah satu wujud nyata pelestarian seni dan budaya tradisional. Sekaligus, sebagai sarana edukasi yang melibatkan partisipasi aktif seluruh siswa.

Pada pentas kali ini, para siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler Sanggar Seni dan Teater (Senter) menampilkan pertunjukkan tari bertema kaulinan urang lembur, atau permainan tradisional.

Penampilan mereka, menghidupkan kembali nuansa masa kecil melalui gerakan tarian yang enerjik dan penuh makna, diiringi dengan kostum khas yang mencerminkan keceriaan anak-anak bermain di pekarangan rumah.

Penonton yang terdiri dari guru, siswa, dan warga sekolah memberikan apresiasi tinggi atas pementasan tersebut.

Baca juga:  Guru SMAN 2 Cimalaka Sumedang Bantu Pelajar Tak Mampu Tetap Bersekolah

Tak hanya tarian, Pandawa 5 juga, memperkenalkan beragam elemen budaya lainnya. Seperti, alat-alat rumah tangga tradisional yang kini sudah jarang ditemui, serta aneka kudapan khas Sunda.

Para siswa, diajak untuk mengenal lebih dekat warisan budaya leluhur yang memiliki nilai-nilai kehidupan sederhana namun kaya akan kebersamaan.

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Sunda, Mumin Ishak, yang menjadi pembawa acara, menjelaskan pentingnya kegiatan ini.

“Acara ini, merupakan bentuk pembelajaran kreatif yang bertujuan mengenalkan budaya lokal kepada siswa. Permainan tradisional, memiliki nilai sosial yang jauh lebih tinggi dibandingkan permainan modern yang cenderung individualis,” ujar Mumin, Kamis pagi.

Mumin berharap, melalui acara seperti Pandawa 5, para siswa dapat memahami dan mencintai budaya Sunda sebagai bagian dari identitas bangsa.

Baca juga:  Rektor IPB: Momen Pandemi Corona Harus Jadikan Indonesia Mandiri Pangan

“Pelestarian budaya, harus dimulai sejak dini agar warisan nenek moyang kita tidak hilang tergerus zaman,” ucap Mumin.

Dengan keberhasilan penyelenggaraan Pandawa 5, SMAN 5 Tasikmalaya membuktikan komitmennya dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas. Tetapi, mencintai budaya lokal.

Kegiatan ini, diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk melakukan hal serupa demi melestarikan kekayaan budaya Indonesia.***