Mancing Mania asal Bandung Tewas di Kolam Pemancingan Tanjungsari Sumedang

Mancing Mania asal Bandung Tewas di Kolam Pemancingan Tanjungsari Sumedang
DOK. POLSEK TANJUNGSARI/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Asep Mulyadi, 40, seorang mancing mania tewas mendadak saat sedang memancing di Pemancingan Bahara, Dusun Lanjung, Desa/Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, pada Sabtu (21/12/2024).

Peristiwa itu terjadi, sekitar pukul 14.15 WIB, tak lama setelah mancing mania tersebut memulai kegiatan memancing pukul 13.30 WIB di kolam Pemancingan Bahara, Tanjungsari, Sumedang.

Korban Asep, diketahui merupakan warga Dusun Ciburial, Kecamatan Cileunyi Kulon, Kabupaten Bandung.

Saat kejadian, ia tengah memancing di kolam pemancingan tersebut bersama enam rekannya.

Menurut keterangan saksi, Kusnaedi, 43, warga Dusun Cikondang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, korban tiba-tiba terjatuh ke samping kiri tanpa sebab jelas.

“Korban sedang asyik memancing, tiba-tiba jatuh ke kiri. Kami langsung membawanya ke teras rumah pemilik pemancingan untuk memberikan pertolongan pertama sebelum meminta bantuan medis,” ujar Kusnaedi.

Baca juga:  Pasien Positif Covid-19 Sumedang Tambah 12, dari Pamulihan dan Sukasari Terbanyak

Kemudian, Kusnaedi segera menghubungi Puskesmas Tanjungsari untuk meminta pertolongan.

Tim medis yang tiba di lokasi, memastikan bahwa mancing mania asal Bandung ini, sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

“Setelah pemeriksaan, tidak ditemukan luka luar pada tubuh korban. Denyut nadi dan respon matanya sudah tidak ada.”

“Korban dipastikan meninggal dunia saat tiba di Puskesmas,” jelas Widi, petugas medis Puskesmas Tanjungsari.

Kapolsek Tanjungsari, AKBP Kusdinar Idris Rozaly, bersama petugas Polsek Tanjungsari, langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga korban setelah menerima laporan tersebut.

Keluarga korban, yang segera datang ke Puskesmas, mengungkapkan bahwa Asep sebelumnya sering mengeluhkan sakit dada.

“Memang akhir-akhir ini almarhum sering mengeluhkan sakit di dada,” kata salah satu kerabat korban.

Baca juga:  WJPWCCF 2019 Sukses Digelar, Sumedang Optimis Jadi Kabupaten Pariwisata Kelas Dunia

Atas peristiwa tersebut, keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi. Mereka, menerima kejadian ini sebagai musibah.

Kejadian ini, menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu memeriksakan kondisi kesehatan, terutama jika ada keluhan yang berulang. Semoga, keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi musibah ini.***