BERITA SUMEDANG, ruber.id – Memasuki musim hujan dengan intensitas cukup tinggi yang identik dengan meningkatnya risiko bencana, warga di Kabupaten Sumedang diimbau siaga.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Yudia Ramli mengimbau, warga untuk selalu siaga dan mengedepankan semangat gotong royong.
Yudia menegaskan, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk meminimalisasi dampak dari potensi bencana alam.
“Bencana harus kita hadapi bersama, bukan dihindari. Di Sumedang, ada empat jenis bencana utama yang membutuhkan perhatian serius, seperti banjir dan tanah longsor.”
“Ini menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” ujar Yudia, belum lama ini.
Yudia menjelaskan, bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor, menjadi ancaman utama selama musim penghujan dengan curah hujan tinggi.
Ia menyampaikan, pemerintah daerah telah menerima dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), baik dalam bentuk dana maupun alat untuk menghadapi situasi tersebut.
Namun, ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan dan tanggap darurat.
“Kami bersyukur atas dukungan BNPB, tetapi kerja sama masyarakat sangat diperlukan untuk mengantisipasi risiko bencana. Sikap tanggap, siaga, dan bahu-membahu sangat penting dalam situasi ini,” sebut Yudia.
Mitigasi Satali
Sebagai bagian dari upaya mitigasi, Yudia mendorong penguatan program Saling Tanglingakeun (Satali).
Sebuah inisiatif solidaritas khas Sumedang yang bertujuan mempererat hubungan antarwarga dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk bencana.
Yudia memberikan apresiasi kepada masyarakat desa yang sigap bergotong royong melalui kerja bakti dan tanggapan cepat terhadap ancaman bencana.
“Terima kasih kepada masyarakat, perangkat desa, serta BPBD yang selalu sigap memantau situasi. Ini bukti nyata kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, hingga pemerintah kabupaten dapat berjalan dengan baik,” ujar Yudia.
Yudia mengingatkan, kesiapan mental dan fisik adalah faktor penting dalam menghadapi potensi bencana.
Pemkab Sumedang, bersama DPRD dan instansi terkait, terus menggencarkan program mitigasi. Termasuk sosialisasi kesiapsiagaan, penguatan infrastruktur, serta penanganan darurat saat bencana terjadi.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Dengan gotong royong dan sinergi yang kuat, kita dapat menangani bencana lebih efektif dan efisien.”
“Saya berharap Sumedang dapat menjadi contoh dalam kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan dan tantangan bencana yang menyertainya,” ucap Yudia.***