Geger! Mayat Bersimbah Darah di Jalan Hariang Sumedang

Mayat Bersimbah Darah di Jalan Hariang Sumedang Diduga Korban Tabrak Lari
DOK. POLRES ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Warga Desa Hariang, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang digemparkan oleh penemuan sesosok mayat di pinggir jalan Blok Nagrog, Jalan Hariang Tanjungkerta, Jumat (13/12/2024) pagi.

Kejadian ini, memunculkan spekulasi dan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Pada awalnya, banyak yang menduga bahwa mayat tersebut merupakan korban tindak kriminal, mengingat tubuh korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.

Namun, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Unit Laka Satlantas Polres Sumedang, dugaan tersebut mengarah pada insiden tabrak lari.

Identitas Korban Terungkap

Hasil identifikasi tim Inafis Polres Sumedang mengungkap identitas korban yaitu Eman, 44. Warga Babakan Banjaran, Kelurahan Cipelah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Baca juga:  Sepanjang 2019, Kejari Sumedang Selamatkan Uang Negara Rp520 Juta, Ini Rincian Kasus Korupsinya

Kapolsek Buahdua, Iptu Agus Nurjaman menjelaskan, indikasi kuat korban mengalami tabrak lari diperoleh dari bekas goresan kendaraan yang ditemukan di lokasi kejadian.

“Diduga, ini kasus tabrak lari. Karena, ditemukan bekas goresan kendaraan di badan jalan dekat lokasi korban tergeletak,” ucap Agus, Jumat siang.

Jasad korban, kini telah dibawa ke RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara, Kasi Humas Polres Sumedang, AKP Awang Munggardijaya menyatakan, hasil pemeriksaan awal tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Dugaan kuat, adalah tabrak lari. Identitas korban sudah teridentifikasi, dan kasus ini masih dalam penyelidikan,” jelas Awang.

Kejadian ini mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di jalan raya, baik bagi pengendara maupun pejalan kaki.

Baca juga:  270 Kades di Sumedang Ikuti Peningkatan Kapasitas Desa

Aparat kepolisian terus berupaya mengungkap pelaku tabrak lari untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.***