BERITA SUMEDANG, ruber.id – Seorang bocah laki-laki berinisial A (11), asal Desa Mulyajaya, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang mengalami luka bakar serius di bagian wajah akibat ledakan mainan lodong spiritus.
Peristiwa yang menimpa siswa kelas 6 sekolah dasar (SD) di Wado, Sumedang ini terjadi pada Selasa (10/12/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat kejadian, A bermain di sawah sambil menunggu orangtuanya yang tengah memanen padi.
Menurut keterangan Kepala Desa Mulyajaya, Momo Nugraha, A bermain bersama teman-temannya menggunakan lodong berbahan pipa paralon yang dinyalakan dengan spiritus.
Namun, saat percobaan menyalakan mainan tersebut, ledakan yang menimbulkan percikan api itu justru menyambar wajahnya.
“Sepulang sekolah, ia main di sawah bareng teman-temannya sambil menunggu orang tuanya. Saat itu mereka mencoba menyalakan lodong, tetapi malah meledak dan mengenai wajahnya,” ujar Momo, Kamis (12/12/2024).
Kondisi Korban
Dari foto yang diterima, hampir seluruh wajah A melepuh akibat luka bakar, dengan bagian bibir yang tampak bengkak parah.
Setelah kejadian, A sempat dilarikan ke Puskesmas Wado sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Umar Wirahadikusumah karena luka yang cukup parah.
“Sekarang masih dalam perawatan intensif di RSUD Sumedang,” tambah Momo.
Humas RSUD Umar Wirahadikusumah, Rudianto, membenarkan bahwa korban sedang ditangani oleh tim medis.
“Anak itu mengalami luka bakar di bagian wajahnya. Saat ini, tim dokter terus memberikan penanganan terbaik untuk korban,” ujarnya.
Bahaya Mainan Lodong Spiritus
Momo menjelaskan, permainan lodong spiritus merupakan bentuk modifikasi dari permainan tradisional lodong kayu yang biasa menggunakan bahan bakar karbit.
Namun, bahan baku spiritus dan penggunaan pipa paralon membuat permainan ini menjadi lebih berbahaya.
“Kami mengimbau para orang tua untuk lebih waspada dan mengawasi anak-anak mereka agar tidak memainkan permainan yang berisiko seperti ini.”
“Kalau bisa, hindari permainan lodong-lodongan yang menggunakan bahan berbahaya,” kata Momo.
Insiden ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan keamanan dalam bermain. Terutama, dengan permainan yang melibatkan bahan berpotensi meledak. Semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.***