BERITA SUMEDANG, ruber.id – Arus lalu lintas di jalur Darmaraja-Sumedang kota diperkirakan akan mengalami gangguan, Rabu (28/8/2024) besok.
Hal ini disebabkan oleh adanya kegiatan kirab besar-besaran yang melibatkan ribuan massa untuk mengantarkan pasangan H Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Sumedang 2024.
Diketahui, rute kirab akan dimulai dari Kecamatan Darmaraja, melintasi Masjid Agung Sumedang, dan berakhir di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumedang.
Ketua Doamu Center, Mulya Suryadi menyampaikan, permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi bagi pengguna jalan di jalur Darmaraja-Sumedang antara pukul 09.00 hingga 10.00 WIB.
“Kami mohon maaf kepada warga yang melintasi jalur Sumedang-Wado. Karena, mungkin akan ada gangguan pada pagi hari.”
“Kami meminta pengertian dari masyarakat,” ujar Mulya, di Sumedang, Selasa (27/8/2024).
Mulya menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumedang untuk mengantisipasi gangguan lalu lintas.
Selain itu, Surya mengimbau para peserta kirab untuk tetap menjaga ketertiban dan menghormati pengguna jalan lainnya.
“Kami juga meminta, kepada seluruh peserta kirab agar tidak bertindak ugal-ugalan.”
“Kirab ini, adalah bentuk penghormatan terhadap calon pemimpin. Sehingga, harus dilakukan dengan penuh kesopanan,” tegasnya.
Setelah prosesi pendaftaran di KPU, tim pemenangan Dony-Fajar akan menggelar syukuran pada tanggal 1 September 2024 di Alun-alun Sumedang.
Syukuran dilakukan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan pasangan tersebut dalam mendaftarkan diri.
“Kami akan mengadakan syukuran pada 1 September nanti di Alun-alun Sumedang.”
“Syukuran ini bertujuan untuk merayakan resmi terdaftarnya pasangan Dony Ahmad Munir dan Fajar Aldila sebagai calon bupati dan wakil bupati,” tambah Mulya.
Sebelum kirab dimulai, rombongan akan terlebih dahulu melaksanakan prosesi sakral “Miang Makalangan” di Kecamatan Darmaraja, pada Rabu pagi, besok.
Prosesi ini, merupakan upacara untuk meminta restu dari orang tua, sesepuh, dan tokoh masyarakat setempat.
“Miang Makalangan ini, merupakan tradisi penting di Darmaraja, yang juga merupakan tempat asal mula Kerajaan Tembong Agung.”
“Kami berharap, dengan restu dari para leluhur, perjalanan Dony-Fajar dalam Pilkada ini dapat berjalan lancar,” kata Mulya.***