Sumedang Terapkan Hasil Kaji Banding Stunting di Bali

Sumedang Terapkan Hasil Kaji Banding Stunting di Bali

BERITA ruber.id – Kabupaten Sumedang, Jawa Barat akan menerapkan hasil kaji banding stunting di Provinsi Bali.

Sebelumnya, Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan beserta rombongan melakukan kaji banding program percepatan penurunan stunting ke Provinsi Bali pada 20 Desember 2021 lalu.

Erwan kemudian melakukan rapat koordinasi (Rakor) untuk membahas hasil kaji banding tersebut.

Seluruh stakeholders terkait mengikuti rakor ini di Ruang Rapat Tadjimalela, Bappppeda Sumedang, Rabu (29/12/2021).

Erwan menjelaskan, stunting di Provinsi Bali sangat rendah.

Sehingga, kata Erwan, menjadi bahan rujukan untuk melakukan kaji banding penanganan stunting.

Angka Stunting di Bali per Agustus 2021 sebesar 4.3%.

Di mana, angka terendahnya berada di Kota Denpasar 0.5%, dan Kabupaten Badung 4.5%.

Baca juga:  Santri di Sumedang Dapat Bansos Covid-19

“Sedangkan angka stunting tertinggi di Bali berada di Kabupaten Karang Asem yaitu sebesar 13%,” kata Erwan.

Sumedang Bikin Terobosan Turunkan Angka Stunting

Erwan berharap, dari hasil kaji banding di Bali ini, Sumedang bisa membuat terobosan.

Sehingga, kata Erwan, permasalahan stunting bisa teratasi.

Walaupun saat ini, Sumedang telah meraih penurunan angka stunting terbaik di Jawa Barat.

Erwan menjelaskan, dengan berbagai terobosan baru yang Sumedang lakukan, termasuk mencontoh Bali, harapannya, target Sumedang untuk menurunkan angka stunting, ke depan, bisa semakin baik.

“Pencegahan stunting yang paling utama Pemprov Bali lakukan yaitu melalui pencegahan secara saintifik, bukan spesifik.”

“Pencegahan dan penurunan stunting di Bali ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang telah Sumedang lakukan. Yakni, lebih kepada pendekatan saintifik,” ucapnya.

Baca juga:  Melihat Pelaksanaan Program BSMSS 2024 di Pamulihan Sumedang

Erwan menyarankan agar Sumedang juga membuat makanan olahan dari sayuran untuk balita.

Hal ini, kata Erwan, dapat membuat selera makan anak meningkat. Sekaligus dapat memenuhi gizi balita.

“Di antara makanan tambahan untuk balita yaitu olahan daun kelor dan labu.”

“Makanan olahan ini pula yang jadi salah satu cara Bali, dalam mencegah dan menurunkan angka stunting,” jelasnya.

Erwan menambahkan, Sumedang juga harus terus menggalakan program kesehatan reproduksi remaja.

Di antaranya, melalui Posyandu Remaja dan Ruang Konseling Remaja. Begitu juga, pemberian zat besi (Pil Fe) bagi ibu hamil.

“Program ini memiliki banyak fungsi. Di antaranya, untuk menambah asupan nutrisi pada janin.”

“Kemudian, mencegah anemia defisiensi zat besi, mencegah pendarahan saat masa persalinan.”

Baca juga:  May Day Era Pandemi, BPJAMSOSTEK Berikan Bantuan 18.000 Paket Sembako kepada Pekerja

“Dan juga, dapat menurunkan risiko kematian pada ibu akibat pendarahan saat persalinan,” tambahnya.

Penulis/Editor: R003