Abrasi di Pantai Batukaras Semakin Parah

Abrasi di Pantai Batukaras semakin parah. ist

BERITA PANGANDARAN – Abrasi di Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, semakin parah. Jarak pesisir ke tepi jalan semakin dekat.

Kondisi itu terjadi di Pantai Batukaras dalam beberapa waktu terakhir. Sehingga sejumlah nelayan yang hendak menyandarkan perahu cukup kesulitan.

Salah satu nelayan di Pantai Batukaras Suryadi, 35, mengatakan, beberapa hari terakhir air laut pasang membuat abrasi di pesisir pantai hingga perahu sulit disandarkan. Apalagi kondisi airnya saat pasang memasuki jalan wisata.

“Nelayan di Pantai Batukaras sulit menaikkan perahu atau menyandarkan perahu karena tempatnya tidak ada,” kata Suryadi, Sabtu 29 Juni 2024.

Menurutnya, titik paling parah terkena abrasi Pantai Batukaras berada di Sanghyangkalang sudah sampai ke area objek wisata. Jika air pasang, perahu bisa meleber parkir di jalan.

Baca juga:  Puluhan Nelayan Pancing Tuna asal Jateng dan Jatim Segera Melaut di Pangandaran

“Imbasnya jalan objek wisata Pantai Batukaras terganggu, karena adanya perahu yang harus diparkir bukan pada tempatnya. Jalan yang biasa untuk parkir kendaraan, malah dipenuhi perahu,” ujarnya.

Ketua Rukun Nelayan Batukaras Ujang Warman mengatakan, kondisi abrasi di Pantai Batukaras sudah sangat parah. Menurutnya, para nelayan harus sudah dialokasi tempatnya.

“Kondisi seperti ini memang terjadi setiap tahun, tapi saat ini dianggap paling parah. Perahu saja meleber ke jalan utama,” kata Warman.

Warman meminta, pemerintah daerah segera membuat solusi dan membuat kolam pelabuhan untuk para nelayan di Pantai Batukaras.

“Kami berharap pembangunan kolam pelabuhan itu dibuat segera dan hal itu mempengaruhi juga ke pendapatan nelayan,” ucapnya.

Baca juga:  Capaian Pembangunan Pangandaran 8 Tahun Terakhir

Sementara itu, Kepala Desa Batukaras Hadi Somantri membenarkan kondisi abrasi di Pantai Batukaras baru-baru ini.

Sehingga, kata dia, memang memengaruhi aktivitas nelayan di pesisir yang akan berlayar.

“Kondisi itu memang benar karena abrasi pantai. Biasanya terjadi setiap musim angin timur,” kata Hadi melalui pesan WhatsApp.