bank bjb Terjunkan Tim Kemanusiaan dan Dirikan Posko Bantuan Bencana Gempa Cianjur

bank bjb Terjunkan Tim Kemanusiaan dan Dirikan Posko Bantuan Bencana Gempa Cianjur

BERITA JABAR, ruber.id – bank bjb menerjunkan tim kemanusiaan dan mendirikan posko bantuan untuk membantu penanganan pasca-bencana gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022.

Tim kemanusiaan dan posko bantuan bencana gempa Cianjur bank bjb, didirikan dengan menggandeng sejumlah lembaga filantrofi.

Di antaranya, Yayasan Rumah Cintara, yang mendirikan Posko Bencana Desa Mangunkerta, tepatnya di Posko RW 06.

Kemudian, Pojok Berbagi Indonesia di Desa Mangunkerta Posko RW 06.

Lalu, Inisiatif Zakat Indonesia di Desa Limbangansari, dan Yayasan Gema Insan Sedekah di Desa Jambudipa.

Salurkan CSR untuk Penanganan Pasca-Gempa

bank bjb juga menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diserahkan langsung kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep S. Alamsyah.

Bantuan CSR dari bank bjb untuk korban gempa bumi di Cianjur ini, merupakan bentuk support dari bank bjb. Kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Cianjur, dalam penanganan pasca-gempa.

Baca juga:  Pegawai bank bjb dan Warga Divaksin Covid-19

Sementara, jajaran PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) menyampaikan turut berbelasungkawa atas bencana gempa dengan magnitudo 5.6, yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Getaran gempa Cianjur yang terjadi pada Senin 21 November 2022, sekitar pukul 13.20 WIB ini, cukup dirasakan hingga ke Bandung, dan Jakarta, serta daerah lainnya.

Gempa membuat gedung-gedung sekolah, dan fasilitas umum hancur hingga mengakibatkan korban berjatuhan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cianjur.

Gempa Cianjur, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dipicu akvitas sesar Cimandiri dan sesar Padalarang.

“Kami keluarga besar bank bjb menyampaikan duka mendalam atas musibah gempa yang terjadi di Cianjur.”

“Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada keluarga korban yang ditinggalkan dan para korban luka diberikan kesembuhan.

“Mari bersama-sama membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Cianjur yang menjadi korban musibah ini,” kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto.

Baca juga:  Presiden Jokowi Minta Pemerintah Daerah Tegas Informasikan Potensi Kebencanaan

Gempa bumi tektonik yang melanda Kabupaten Cianjur pada Senin 21 November 2022, menimbulkan daya rusak luar biasa.

Selain banyak merenggut korban jiwa, gempa berkekuatan 5.6 Magnitudo ini juga, menimbulkan banyak korban luka-luka, pengungsi.

Kemudian kerusakan ribuan bangunan, terputusnya jàringan PDAM, listrik, juga jalan dan jembatan di sejumlah titik.

Instruksi Gubernur Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan kebencanaan ini, jangan sampai ada warga yang mengalami luka-luka terlantar. Karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.

“Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit.”

“Ini perlu diatur,” kata Kang Emil sesuai memimpin rapat koordinasi lintas sektoral penanganan kebencanaan Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin malam.

“Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan, karena jumlah luka-luka terlalu banyak. Saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani,” katanya.

Baca juga:  Tim SAR Cari Bocah Tenggelam di Sungai Babakan Ciparay Bandung

Dalam mengantisipasi hal ini, rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur.

Dalam kesempatan tersebut pula, disampaikan berdasarkan data sementara Call Center BPBD Kabupaten Cianjur per Senin, pukul 21.00 WIB, tercatat 162 korban meninggal dunia yang sebagian besar anak-anak.

Data BPBD Kabupaten Cianjur ini terdapat perbedaan dengan data terakhir yang dirilis Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin, pukul 19.34 WIB, tercatat 62 orang meninggal dunia.

Kang Emil mengatakan, terdapat 326 luka-luka, mayoritas patah tulang karena mengalami benturan atau tertimpa reruntuhan.

Diduga, masih ada warga yang terperangkap dalam timbunan atau reruntuhan. Sehingga dimungkinkan jumlah korban bertambah.

Selain itu, tercatat pula 13.784 pengungsi yang tersebar di 14 titik pengungsian.

Rumah penduduk yang rusak skala 60-100 persen sebanyak 2.345 unit rumah, serta tiga ruas jalan terisolir dengan lima unit mobil yang terperangkap.