Sadap WhatsApp Lewat Aplikasi Social Spy?

Sadap WhatsApp Lewat Aplikasi Social Spy
Foto oleh Canva Studio dari Pexels

BERITA TEKNO, ruber.id – Belakangan ini ramai sekali perbincangan mengenai aplikasi Social Spy, yang katanya bisa untuk meretas WhatsApp.

Puluhan domain Indonesia seperti .id, .co.id dan .or.id, dengan terorganisir serentak menyebarkan informasi.

Namun kabarnya, informasi yang beredar adalah tidak benar atau hoaks.

Sebagai layanan penunjang komunikasi, WhatsApp memanglah bisa di sadap.

Sadap WhatsApp Lewat Aplikasi Social Spy?

Namun tidaklah mudah, karena hanya perangkat yang saling berkomunikasi memiliki kunci deskripsinya.

Selain itu, kunci deskripsi tersebut juga sangat sulit untuk dipecahkan.

Bahkan sampai saat ini, tidak ada aplikasi pihak ketiga yang bisa memecahkan enkripsi aplikasi jejaring layanan pesan itu.

Metode enkripsi yang sama juga digunakan oleh industri perbankan, untuk melindungi internet banking dan layanan aplikasi penting lainnya.

Baca juga:  Aplikasi PixelLab, Edit Foto Paling Mantap dan Gak Pake Ribet!

Dengan adanya hal tersebut, bukanlah hal mudah melakukan penyadapan pada akun WA seseorang.

Ahli IT menyampaikan mengenai kabar yang beredar, bahwa itu adalah palsu atau hoaks.

Perihal berita aplikasi Social Spy untuk sadap WhatsApp, itu hanya untuk mencari keuntungan saja.

Alfons Tanujaya seorang Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom juga mengatakan, itu semua adalah disinformasi.

Pihak-pihak tertentu ada kesengajaan dan berniat membohongi masyarakat, demi mendapatkan keuntungan.

Dalam unggahan di Youtube, Social Spy melalui iklannya mengatakan bahwa bisa menyadap WA milik orang lain.

Namun diklaim hanya memasukan nomor telepon, dan hanya tersedia bocoran aktivitas target saja.

Dalam keterangan resmi, Alfons juga mengatakan banyak sekali yang ingin membajak akun WA bahkan lembaga negara.

Baca juga:  Hari Tanpa Bayangan di Indonesia, Ini Waktu Terjadinya di Kota Kamu

Hoaks tersebut disebarkan dengan memanfaatkan domain .id, bahkan .co.id dan juga .or.id.

Kabar bohong itu juga menyebar melalui domain portal desa, berita hingga domain rumah sakit.

Alfons berharap, masyarakat dapat lebih bijak dalam menerima informasi apapun mengenai sebuah aplikasi.

Khalayak juga harus melakukan crosscheck, sebelum mempercayai atau menyebarkan berita.

Karena tidak semua informasi yang disebarkan, adalah sebuah kebenaran yang terbukti.

Dengan begitu kabar mengenai aplikasi Social Spy bisa meretas akun WA, itu adalah hoaks atau tidak dibenarkan.