GAMEON  

Ternyata Riot Games Pernah Terkena Tuntutan Plagiat?

Ternyata Riot Games Pernah Terkena Tuntutan Plagiat
Foto from Youtube AeZ

GAMEON, ruber.id – Siapa yang tahu, ternyata Riot Games yang merupakan perusahaan besar pernah terkena tuntutan karena plagiat. 

Belakangan ini para komunitas Gamers selalu berfokus kepada Moonton, ketika sedang membahas mengenai Plagiarism. 

Hal ini sudah terbilang tidak aneh, mengingat Moonton sendiri sempat terbukti beberapa kali melakukan plagiarism. 

Dan pada akhirnya Moonton harus mengganti rugi, serta harus merubah aset game-nya. 

Ternyata Riot Games Pernah Terkena Tuntutan Plagiat? 

Laporan terbaru dari Riot Games beberapa waktu lalu, adalah contoh terbesarnya. 

Tapi, tahukah kalian bahwa Riot Games pernah mengalami kasus plagiarism sebelumnya? 

Pada tahun 2017 silam, pemain sepakbola bernama Edgar Davids yang sempat terkenal pada masa karirnya melayangkan tuntutan kepada Riot Games. 

Baca juga:  Jadwal Teh Imas dan Mbah Sen Citampi Story, Biar Gak Pusing Nyarinya

Edgar Davids seorang pesepakbola yang terbilang sangat hebat, hingga mendapat julukan The Pitbull. 

Satu hal yang paling mencolok dari Edgar Davids, di mana ia menggunakan kacamata khusus ketika bermain. 

Karena, ia memiliki penyakit mata bernama Glaukoma. 

Dengan penampilannya menggunakan kacamata khusus, dan rambutnya yang sangat ikonik. 

Hal tersebut sangat mirip dengan Skin Striker Lucian, pada game League of Legends besutan Riot Games. 

Skin Striker Lucian tersebut, digunakan oleh Edgar Davids untuk menuntut pihak Riot Games. 

Ia menilai bahwa Skin Striker Lucian itu terlalu mirip dengannya, dan Riot Games tidak meminta izin untuk menggunakannya. 

Di mana Skin Striker Lucian tersebut dibuat oleh Riot Games, tepat sebelum turnamen akbar piala dunia 2014 berlangsung. 

Baca juga:  Ubisoft Resmi Umumkan Regional Pertama Beta Test Rainbow Six Siege Mobile

Lalu, tiga tahun kemudian lebih tepatnya pada tahun 2017 Edgar Davids menuntut Riot Games dan membawa permasalahan tersebut ke pengadilan. 

Lewat pengadilan, mereka meminta Riot Games untuk memberitahu hasil penjualan skin tersebut dan memberikan sedikit persentase hasilnya ke Edgar Davids.

Kala itu, salah satu dari developer Riot Games sendiri mengatakan bahwa skin tersebut memang terinspirasi langsung dari penampilan Edgar Davids. 

Dan hal tersebut sepertinya sudah cukup membuktikan bahwa Edgar Davids memenangkan dan mendapatkan persentase penghasilan dari penjualan skin tersebut. 

Satu hal yang cukup unik dari kasus ini adalah, pada tahun 2014 silam Edgar Davids sempat mengetahui perilisannya. 

Dan ia bahkan memberikan rasa terima kasihnya, kepada pihak developer Riot Games. 

Baca juga:  Game Scary Mansion, Horror Survival yang Wajib Kalian Coba

Namun, tiga tahun kemudian ia malah balik menuntut Riot Games karena skin tersebut. 

Sepertinya, kita sekarang sudah mengetahui bahwa Riot Games pernah terkena tuntutan plagiat dan kasusnya sangat berbeda dengan Moonton.