Tiga Bencana Menerjang Sumedang di Awal Tahun, Pemerintah Beri Perhatian Serius

Tiga Bencana Menerjang Sumedang di Awal Tahun
Ist/R015/ruber.id

BERITA ruber.id – Awal tahun 2024 ini, Kabupaten Sumedang diterjang tiga peristiwa bencana alam.

Selain gempa bumi di pergantian tahun, terjadi juga banjir di Ujungjaya akibat meluapnya Sungai Cipelang.

Kemudian, pada pertengahan Febuari terjadi bencana angin puting beliung di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung.

“Dari mulai gempa bumi, banjir Ujungjaya sampai dengan angin puting beliung. Yang menerjang wilayah barat Sumedang di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung dibahas dalam rapat evaluasi bencana alam,” kata Pj Sekda Sumedang Tuti Ruswati. Usai memimpin Rapat Evaluasi Bencana Alam di PPS Sumedang, Senin (26/2/2024).

Rapat evaluasi untuk koordinasi dan konsolidasi dengan OPD terkait penanganan dampak bencana untuk rehab, rekontruksi rumah warga yang terdampak bencana yang melanda Kabupaten Sumedang.

Rapat evaluasi dihadiri, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ine Inajah.

Baca juga:  Lulusan Ikopin University Harus Bisa Mencetak Enterpreneur Baru di Sumedang

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Andri Indra Widianto.

Kemudian, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Atang Sutarno.

“Bencana alam yang terjadi di Sumedang beruntun mulai dari gempa bumi, banjir dan angin puting beliung.”

“Dampak bencana alam itu merusak banyak bangunan, fasilitas umum dan sosial. Kami akselerasi, mudah-mudahan akhir bulan ini sudah bisa menyelesaikan semuanya.”

“Dan sudah bisa menyalurkan stimulus kepada warga masyarakat yang terdampak bencana,” kata Tuti.

Tuti menyebutkan, saat ini pendataan, verifikasi dan konsolidasi data dampak bencana alam terus dilakukan oleh OPD terkait.

“Kami terus melakukan konsolidasi data antara camat, kepala desa untuk sama-sama menyamakan data.”

“Sehingga tidak terjadinya data ganda dan tidak terjadinya kesalahan sasaran dan lainnya,” katanya.

Baca juga:  Pilkades Serentak Ditunda Sampai Sumedang Ada di PPKM Level 2

Pemkab Sumedang menetapkan status tanggap darurat bencana angin puting beliung selama sepekan, 22-29 Febuari 2024.

Penetapan tanggap darurat agar penanganannya akseleratif dan akan mudah koordinasi dengan provinsi dan pusat.

Sehingga warga di lapangan bisa secepatnya dilayani terkait kebutuhannya termasuk recovery-nya.

Angin Puting Beliung

Data dari BPBD Sumedang, empat desa di Kecamatan Jatinangor yang terdampak angin puting beliung.

Yakni Desa Jatimukti, Cikeruh, Cibeusi, Mekargalih, Cisempur dan Desa Cintamulya.

Sementara di Kecamatan Cimanggung, ada dua desa yakni Desa Mangunarga dan Sukadana.

Di Kecamatan Jatinangor, dua orang mengalami luka-luka.

Lalu, 6 rumah warga rusak sedang dan 429 rumah warga rusak ringan serta 435 KK terdampak.

Sementara, untuk bangunan fasos-fasum ada 6 unit yang turut terdampak.

Baca juga:  Disparbud Jabar Siap Promosikan Destinasi Wisata Menara Kujang Sapasang di Sumedang

Sementara di Kecamatan Cimanggung di antaranya 23 orang mengalami luka-luka.

Kemudian, 116 rumah warga rusak sedang, 111 rumah warga rusak ringan, 253 KK terdampak serta 24 KK atau 78 jiwa pengungsi.

Bangunan lainnya yang terdampak, yakni 13 pabrik dan 4 bangunan fasos-fasum.

“Berdasarkan data yang masuk dari dua Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor, bangunan yang rusak hampir 95 persen di bagian atap,” kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Andri Indra Widianto.

Banjir Ujungjaya

Sementara, untuk bencana banjir Ujungjaya, Dinas Perkimtan telah melakukan asessmen sebanyak 4 rumah rusak berat.

Lalu, 1 rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak ringan, dan sebanyak 220 kepala keluarga terdampak.

Dinas Perkimtan Sumedang juga, mendata dampak bencana gempa bumi sebanyak 3.085 bangunan rusak di 12 kecamatan.