GAMEON, ruber.id – Game Deus Ex : Mankind Divided, yang dikembangkan oleh Eidos-Montreal dan diterbitkan oleh Square Enix’s European ini rilis pada Agustus 2016.
Saat ini Deus Ex : Mankind Divided telah tembus 12 kopi di seluruh dunia, kalian bisa memainkan game ini di platform PC dan PS4.
Menceritakan kisah Adam Jensen di tahun 2029, dua tahun setelah kejadian di Deus Ex : Human Revolution.
Jensen dalam game ini, akan berprofesi sebagai agen Interpol di Kota Praha.
Deus Ex : Mankind Divided, memperlihatkan suasana diskriminasi yang disebut Mechanical Apartheid dengan baik.
Pemain akan melihat bagaimana para Augs menderita, di bawah tekanan hukum yang semena-mena.
Kesenjangan sosial ini, mengingatkan pada kasus rasisme pada dunia nyata yang kini masih terjadi dan memberikan dampak buruk.
Deus Ex seri ini juga berkaitan dengan berbagai teori konspirasi, juga melibatkan organisasi global yaitu Illuminati dan Juggernaut Collective.
Di Mankind Divided, kita akan melihat Jensen memperoleh banyak informasi dan terlibat dalam kasus besar karena ikatan dengan Interpol.
Kekurangan Deus Ex : Mankind Divided
Meskipun akan terlibat dalam kasus besar, pembahasan aksi terorisme ini akan menghabiskan banyak waktu di Mankind Divided yang membuat ceritanya tak lagi seru.
Cerita keseluruhan dari game ini, bisa dibilang hanya intro saja dan akan menemukan klimaks pada Deus Ex selanjutnya.
Lemahnya cerita juga diperparah dengan karakter yang kurang menarik, karena tokoh-tokoh pada game ini sangat datar.
Sebagian mereka adalah NPC untuk pelengkap cerita, dan tidak ada ikatan emosional dengan Jensen.
Selain itu, mode sampingan yang bernama Breach dikembangkan terlalu niat dengan memiliki jumlah level yang cukup banyak.
Meskipun banyak kekurangan, tetapi tetap menarik untuk dimainkan dan untuk perangkat PC kalian bisa membeli melalui halaman Steam Store.
Hingga saat ini, masih banyak para gamers yang memainkan game tersebut karena mempunyai daya tarik sendiri.
Itulah review game Deus Ex : Mankind Divided, game menarik yang akan membuatmu bernostalgia bersama Adam Jensen.
