Cerita di Balik Banjir Bandang Sumedang, Liburan Mengasyikan Seketika Berubah Jadi Mencekam

Cerita di Balik Banjir Bandang Sumedang, Liburan Mengasyikan Seketika Berubah Jadi Mencekam
Foto dedi suhandi/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Tidak ada yang pernah tahu kapan bencana terjadi. Seperti peristiwa banjir bandang yang dialami oleh keluarga Nabila dan tiga keluarga lainnya di kawasan wisata alam Desa Citengah, Kabupaten Sumedang.

Nabila, mahasiswi semester 8 ini menjelaskan, sehari sebelumnya, ia bersama keluarga besarnya dari Jakarta. Hendak menempuh perjalanan mudik ke Lemah Sugih, Kabupaten Majalengka.

Namun, selepas salat subuh, paman, tante, bibi sampai neneknya berangkat dengan menggunakan tiga mobil. merencanakan untuk menyempatkan berlibur di salah satu kota yang dilewati.

Ya, mereka akhirnya menyempatkan diri untuk mampir berlibur ke kawasan wisata di Desa Citengah, Kabupaten Sumedang.

Keputusan berlibur tersebut setelah mendengar kabar dari salah seorang anggota keluarga. Bahwa di belakang balai Desa Citengah, terdapat sebuah vila yang menawarkan pemandangan hutan dan pegunungan.

Baca juga:  Preman Bentrok di Cimanggung Sumedang

Suasana alam yang asri nan sejuk, tepat di depan berjejernya vila penginapan, melambai manja seperti berjanji tak akan pernah menyeret para pengunjung ikut hanyut bersamanya.

Sementara itu, tibalah 4 keluarga tersebut di sebuah desa yang kaya akan wisata alamnya.

Empat kepala keluarga ini pun akhirnya menginap di sebuah vila bernama river in, sebuah lokasi penginapan yang indah itu.

Liburan yang Mengasyikan Seketika Berubah Jadi Mencekam

Mereka pun beristirahat, hingga tak terasa jarum jam tengah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Hujan pun turun, menambah kesejukan suasana mereka yang sedang bersantai.

Namun, seketika air sungai meluap dan membanjiri pelataran vila dan kamar-kamar penginapan di lokasi kejadian.

Baca juga:  Di Momen Hari Jadi Sumedang, Baznas Sunat Gratis 105 Anak

Nabila bersama neneknya berusaha beranjak dari tempat mereka sedang bersantai. Dalam keadaan struk ringan sang nenek yang kaget atas luapan air sungai pun menjadi semakin sulit bergerak.

Sembilan kamar yang berada di lokasi kejadian, pada saat itu terisi semua oleh para wisatawan.

Sehingga, bisa dibayangkan saat semua orang panik dan berlarian untuk menyelamatkan diri.

Seperti jantung yang mau copot, ia dan sejumlah keluarga, termasuk neneknya berteduh di sebuah warung samping balai desa.

Nabila yang menyisakan baju ganti di mobilnya, kemudian mengganti pakaiannya.

Hingga ia sanggup menceritakan itu semua, raut muka yang masih shok sambil mengusap-usap jemari kaki neneknya dengan menggunakan minyak kayu putih.

Baca juga:  Program Bersinar, Upaya BNN Berantas Narkoba

Ia bersyukur, semua keluarga selamat. Sampai barang bawaan yang tertinggal di lokasi kejadian bisa dievakuasi.

Nabila dan keluarganya pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Lemah Sugih, Majalengka.

Entah apa yang ia rasakan selanjutnya, hingga semua anggota keluarganya menaiki mobil dan meninggalkan lokasi banjir bandang di Desa Citengah, Sumedang Selatan ini.