Pemkab Sumedang Serius Atasi Stunting dan Kemiskinan melalui Aksi Geber

Pemkab Sumedang Serius Atasi Stunting dan Kemiskinan melalui Aksi Geber

BERITA ruber.id – Sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dalam menurunkan angka kemiskinan dan stunting, dilaksanakan Aksi Nyata Gerakan Bersama (Geber) Lawan Kemiskinan dan Stunting.

Sebagaimana yang terpantau pada Kamis (30/3/2023), Forkopimda beserta jajaran Pemda Kabuoaten Sumedang melakukan Monitoring Evaluasi Tahap II Aksi Geber Lawan Stuntjng dan Kemiskinan ke kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sumedang.

Wabup Erwan Monitoring Tiga Kecamatan

Adapun, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan berkesempatan melaksanakan monitoring dan evaluasi ke tiga kecamatan, yakni Kecamatan Rancakalong, Pamulihan dan Tanjungsari.

Menurut Wabup, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi ke lapangan, Aksi Geber yang baru berlangsung selama 14 hari sudah menunjukkan hasil yang baik.

“Geber yang baru dilaksanakan 14 hari saja sudah terlihat kemajuannya. Artinya kinerja dari tim yang sudah dibentuk sudah berjalan dengan baik. Saya berharap ini terus ditingkatkan,” ucapnya di Aula Kantor Kecamatan Tanjujgsari.

Baca juga:  Remaja di Tasikmalaya Kemas Miras dengan Cup, Masyarakat Diminta Waspada

Dikatakan Wabup, aksi dari seluruh tim Geber tersebut memang tidak main-main, salah satunya dengan dibentuknya “Dapur Sehat” di setiap desa.

“Keberadaan Dapur Sehat di setiap desa memang sudah ada dan yang menjadi percontohan ada di Kecamatan Rancakalong. Dengan begitu, Kecamatan Rancakalong bisa menjadi pilot project bagi kecamatan-kecamatan atau desa-desa yang lain di Sumedang,” ujarnya.

Selain itu, Wabup menyebutkan penanganan bayi dan Balita yang mengalami stunting juga sudah menunjukan kemajuan.

“Baik itu tinggi badan maupun berat badannya rata-rata mereka sudah meningkat,” ujarnya.

Meski begitu, kata Erwan, masih perlu dilakukan pemantauan untuk melihat sejauh mana keberhasilannya.

“Maka kami perlu melakukan monitoring evaluasi ini untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan target atau belum.”

“Jika belum, maka kita akan menentukan langkah berikutnya dan apa yang harus kita lakukan lagi di bulan yang akan datang,” ungkapnya.

Baca juga:  Geger, King Kobra Masuk ke Rumah Warga Darmaraja Sumedang

Evaluasi Langsung ke Desa-desa

Erwan menyebutkan, ke depan kegiatan monitoring evalusi akan dilakukan dengan cara langsung turun ke desa-desa. Untuk memastikan kebenaean laporan yang disampaikan dari tiap-tiap Camat.

“Ke depannya kegiatan monitoring tidak lagi seperti ini, tapi kita akan langsung turun ke lapangan.”

“Kita akan lihat betul apa-apa yang dilaporkan oleh Camat dan Kepala Desa bahwa stunting dan kemiskinan ini sudah menurun,” terangnya.

Erwan menuturkan, keberhasilan penurunan angka kemiskinan dan stunting ini tidak terlepas dari peran para Kepala Desa dan Kader Posyandu.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para Kader dan Kepala Desa yang tergabung dalam Geber ini.”

“Mereka terus bekerja siang dan malam untuk segera menuntaskan segala permasalahan kemiskinan dan stunting di Kabupaten Sumedang ini.”

“Sehingga, target kita Zero New Stunting di tahun 2023 ini akan segera tercapai dan penurunan angka kemiskinan bisa dirasakan secara jelas,” tuturnya.

Baca juga:  Inspektorat Sumedang Harus Berperan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Desa di Rancakalong Serentak Gelar Program Geber

Sementara itu, Camat Rancakalong Ili menyampaikan, semua desa di Kecamatan Rancakalong telah melaksanakan kegiatan Geber sesuai dengan program yang telah ditentukan.

“Berdasarkan evaluasi ada dampak positif dengan adanya Geber ini. Rata-rata bayi dan Balita stunting di Kecamatan Rancakalong mengalami peningkatan tinggi dan berat badan,” terangnya.

Ili mengatakan, semua desa di Kecamatan Rancakalong telah menganggarkan PMT Pemulihan yang akan dilaksanakan pada Triwulan II.

“Semua desa di Kecamatan Rancakalong sudah kita siapkan dan anggarkan untuk PMT Pemulihan yang akan dilaksanakan pada Triwulan ke dua,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, diserahkan pula secara simbolis paket Sembako berupa telur sebagai asupan protein hewani bagi Balita stunting pada tiga kecamatan.