Paguyuban Jumat Berkah Wakafkan Alquran Braille di Tasikmalaya

Wakafkan Alquran Braille di Tasikmalaya
Penyerahan Alquran Braille oleh Ibu Ibu Paguyuban Jumat Berkah, kepada Mamat Rahmat (tengah) Senin, (15/11/2021). andy kusmayadi/ruber.id

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Paguyuban Jumat Berkah (PJB) Umma, mewakafkan sebanyak 30 Alquran braille. Kepada para penyandang tuna netra yang belajar mengaji di Majelis Taklim Al Hikmah, di Jalan RSU, Gang Cintarasa. Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (15/11/2021).

Penyerahan wakaf oleh tujuh orang ibu, perwakilan PJB Umma, kepada Ketua Majelis Taklim Al Hikmah, Mamat Rahmat, 57. Turut mendampingi, Ketua RW 01 Cintarasa Harniwan Obech.

Selain Alquran braille, perwakilan PJB Umma, Werry Sri Wahyuni juga menyerahkan biaya pembinaan untuk para pengajar di Majelis Taklim Al Hikmah. Ia berharap, wakaf kitab suci ini dapat bermanfaat.

“Kami harap (Alquran) yang kami serahkan ini bermanfaat untuk semuanya. Semoga tidak hanya sekadar penghias rak, tetapi untuk baca juga,” harap Werry.

Baca juga:  Bakso Sambal Garut Tasikmalaya, Gurihnya Kebangetan!

Acara serah terima yang tanpa seremoni itu berlangsung singkat. Para ibu perwakilan PJB Umma, kemudian mendengar kisah Mamat Rahmat yang pernah belajar di Yayasan Wiyata Guna, Bandung.

Di sana, selain berhasil mendapat ilmu pengetahuan dan agama, Mamat juga mendapat jodoh sesama penyandang tuna netra.

Mamat mengisi kesehariannya dengan membuka jasa pijat refleksi di rumahnya di Gang Cintarasa, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Kiprah Mamat di Majelis Taklim Al Hikmah bukan sekadar mengaji biasa.

Selama Ramadan di masa pandemi Covid-19, ia menjadi mentor tadarus online gagasan Yayasan Louise Braille Indonesia.

Tadarus yang Mamat mentori cukup unik lantaran memanfaatkan platform percakapan WhatApps.

Baca juga:  911 Coffee Tasikmalaya, Tempat Nongki Trendy Sambil Menikmati Kopi

Caranya, dengan membuat grup WhatApps, mengaji dengan voice note.

Pengikut tadarus online ini yakni penyandang tuna netra dari seluruh Provinsi Jawa Barat, dan sejumlah provinsi di Indonesia.

Mamat menyebutkan, berdasarkan catatan dari Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, total tuna netra di Tasikmalaya mencapai 484 orang.

Sedangkan yang sudah tersentuh pembinaan olehnya baru 106 orang. Terdiri dari berbagai kelompok umur dari usia 3 tahun, TK, SD sampai perguruan tinggi.

Penulis: Andy Kusmayadi/Editor: R003