HUT ke-23 Kamapala STIA Tasikmalaya, Ngopi Petualang

ACARA HUT ke-23 Kamapala STIA Tasikmalaya. foto: Andy Kusmayadi.

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Rangkaian acara HUT ke-23 Kamapala STIA Tasikmalaya digelar ragam kegiatan. Mulai dari pelatihan navigasi darat, lomba foto, hingga dialog terbuka Ngobrol Pintar atau Ngopi Petualang.

Dialog bertajuk ‘Peran Pecinta Alam di Masyarakat dalam Upaya Memupuk Jiwa Kebangsaan’ itu digelar di Aula Graha Mulia Permana Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tasikmalaya.

Acara yang dilaksanakan Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam atau Kamapala STIA Tasikmalaya ini telah berlangsung pada Minggu (7/11/2021) sore.

Dalam rangkaian dialog terbuka diisi oleh pembicara atau para tokoh pecinta alam nasional. Di antaranya, ada Djurkardi Andriana yang lebih dikenal dengan sapaan Bongkeng.

Dia adalah seorang pendaki gunung senior, sekaligus anggota Wanadri yang telah melanglang buana ke sejumlah gunung tinggi di dunia.

Baca juga:  Simbol Kebhinekaan dalam Kostum Adat pada Peringatan HUT ke-79 RI di Campus 5 Tasikmalaya

Iwan Irawan, yang lebih akrab disapa dengan Kweceng. Seorang pendaki gunung Indonesia 7 summit.

Galih Donikara, Manager Eiger Adventure Service Team dan Soni Ozz spesialis survival.

Selain itu, hadir juga Tedi Ixdiana, Komandan Vertical Rescue Indonesia yang sedang merampungkan ekspedisi 1.000 jembatan gantung di seluruh pelosok Indonesia.

Perwakilan Pemkot Tasikmalaya, Muhamad Tatan Tibahari Somawinata dari BPBD Kota Tasikmalaya, Bidang Analis Mitigasi Bencana.

Di depan ratusan anggota pecinta alam se-Kabupaten/Kota Tasikmalaya, mereke mengisahkan perjalanan selama berpetualang yang berhubungan dengan pengabdian kepada bangsa dan negara.

Komandan Vertical Rescue Indonesia Tedi Ixdiana mengatakan, pengabdian kepada bangsa ini telah mereka lakukan dengan membangun 1.000 jembatan gantung di seluruh pelosok Indonesia.

“Kami menyebutnya ekspedisi. Karena pembangunan jembatan-jembatan itu tanpa (dana) APBN, semua (hasil) iuran relawan,” kata Tedi.

Baca juga:  Curug Pariuk Tasikmalaya, Berpetualang Sambil Menikmati Panorama Unik

Sementara itu, Iwan Irawan menyampaikan, seluruh warga negara Indonesia di dalam dirinya tertanam jiwa kebangsaan.

“Di antara kita semua terdapat jiwa kebangsaan. slsalah satunya adalahh peran pecinta alam menjaga lingkungan,” ucapnya.

Bahkan, kata Iwan, semua pembicara di depan ini mempunyai jiwa kebangsaan. Hanya implementasinya saja yang berbeda.

Petualang Tua Motivasi Generasi Muda

Kemudian, Djurkardi Andriana menceritakan kiprahnya selama 73 tahun menjadi pendaki gunung. Yang berhasil mencapai puncak-puncak gunung tinggi di sejumlah negara.

Ahli Mountaineering (Hutan Gunung) Wanadri ini menjelaskan pentingnya penguasaan teknik dan survival bagi para generasi muda pecinta alam.

Dia juga menegaskan pentingnya kepedulian para pecinta alam dan pendaki gunung terhadap lingkungan.

“Peduli lingkungan merupakan bagian dari implementasi kecintaan kita pada bangsa ini.”

Baca juga:  Goa Kafir Pamijahan Tasikmalaya, Misteri Tempat Favorit Ritual Pesugihan Bikin Merinding!

“Saya ke sini juga karena peduli terhadap generasi muda. Supaya melakukan kegiatan alam bebas berdasarkan ilmu dan pengetahuan,” terang Andriana.

Kegiatan tersebut didukung oleh Dinas Kesbangpol Kota Tasikmalaya, Wanapala, Kamapala, Team East, Badan Sosial Kota Tasikmalaya. BPBD Kota Tasikmalaya, BPBD Kabupaten Tasikmalaya.

Basarnas/SAR, Indonesia Caving Comunity, Indonesian Riverboarding Assosiation, Tijedug Tuur Riverboarding, FAJI Kota/Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu, FPTI Kota/Kabupaten Tasikmalaya, FKPAT, Komunitas Cermin Tasikmalaya. Varisha Outdoor, Sean Seafood Tasikmalaya, RJ Store, Padud Coffee, Box band enterprise, Palang Merah Indonesia.

Astrajingga Adventure, Camp Design, Ornamen Outdoor Equipment, Rainforest.id, Fatihah Store, Times Indonesia. Antara Foto, Green Outdoor, Warung Autdoor Mang Adam, Lestari Fie, Himaks dan Vertical Rescue Indonesia.

Penulis: Andy Kusmayadi/Editor: R002