BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Sebanyak dua ekor rusa di Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengalami luka setelah berkelahi memperebutkan betina.
Akibatnya, kedua rusa tersebut mengalami sakit dan telah ditangani oleh dokter hewan. Sudah menjalani pengobatan sebanyak dua kali.
Kepala BKSDA Pangandaran Uking mengatakan, kedua rusa itu mengalami luka di bagian perut dan sudah diobati. Tinggal penggantian perban pada pekan ini.
“Rusa yang sudah membaik sudah dilepas liarkan, sedangkan satu rusa lagi masih menjalani karantina,” kata Uking, Senin (25/10/2021).
Luka pada rusa itu diketahui petugas pada (14/10/2021). Diduga kuat dari perkelahian memperebutkan betina.
Belakangan ini, kata Uking, perilaku rusa di BKSDA Pangandaran mengalami perubahan sikap. Lantaran banyak mengkonsumsi makanan manusia.
Makanan yang seharusnya tidak boleh dimakan oleh rusa berpengaruh pada rusa menjadi ganas dan tinggi nafsu seksual.
“Rusa di BKSDA banyak yang berkeliaran ke pemukiman warga. Sehingga mengkonsumsi makanan dari tempat sampah dan makanan manusia,” tuturnya.
Pagar yang dibuat petugas sebagai pembatas rusa kini mulai rusak. Sehingga banyak rusa yang berkeliaran mencari makan ke luar Cagar Alam.
Pagar pengaman sepanjang 276 meter yang berada di Jojontor Boborok Pasir Putih sudah rusak.
Selain itu juga pagar di Pantai Timur Pangandaran sepanjang 187 meter juga sudah jebol.
Jumlah semua rusa yang ada di Taman Wisata Alam Pangandaran ini setelah ada penelitian sebanyak 170 ekor.
“Makanan rusa ini biasa mengonsumsi ubi jalar dan kangkung,” ucapnya. (R001/smf)