BERITA ruber.id – Jajaran Polres Sumedang mengamankan sejumlah pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot bising dan pelaku balap liar di wilayah Sumedang kota, Sabtu, 25 Febuari 2023, malam.
Mereka yang terjaring razia tersebut diamankan berikut motornya ke Mapolres Sumedang.
Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan mengatakan, razia knalpot bising ini merespons keluhan warga.
Di mana, masyarakat sangat terganggu dengan suara kendaraan yang berisik dan adanya balap liar di Sumedang.
“Kami menerima banyak keluhan dari warga soal knalpot brong dan balap liar. Terutama, di Jalan Raya Prabu Geusan Ulun hingga Jalan Mayor Abdurrahman, Sumedang.”
“Karena, dianggap mengganggu dan sangat berisik, jadi kali ini kami lakukan razia,” kata Indra.
Ditindak Tegas
Indra menerangkan, sejumlah pengendara motor yang menggunakan knalpot bising dan pelaku balapan ini akan dilakukan penindakkan.
“Penindakkan terhadap pengguna knalpot bising atau brong ini sesuai imbauan langsung dari Kapolda Jawa Barat.”
“Dan penindakkan terhadap pengguna knalpot bising ini, merujuk pada Pasal 285 ayat (1) jo Pasal 106 ayat 3 UU Nomor 22/2009. Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ),” ujar Indra.
Pengendara yang terjaring razia knalpot bising, lanjut Indra, kendaraannya akan langsung diamankan untuk proses lebih lanjut.
“Kami beri tindakan kepada pengendara yang menggunakan knalpot bising atau brong.”
“Dan kami beri sanksi dengan menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile. Atau Tilang Elektronik berbasis ponsel serta langsung diminta diganti dengan knalpot standar.”
“Sedangkan yang tidak dilengkapi surat kami berikan Surat Tanda Penerima (STP) dari satuan reserse kriminal,” jelas Indra.
Dalam razia tersebut, Polres Sumedang berhasil mengamankan sebelas kendaraan roda dua yang diketahui melanggar peraturan lalu lintas.
Selain itu, mengamankan tiga orang pemuda yang membawa senjata tajam.
“Selain mengamankan kurang lebih sebelas sepeda motor tanpa surat surat lengkap, pada razia kali ini kami juga mengamankan beberapa orang yang kedapatan membawa senjata tajam.”
“Khusus untuk yang membawa senjata tajam, kami lakukan pembinaan dan memanggil orang tua mereka,” ucap Indra.