BERITA SUMEDANG, ruber.id – Puluhan rumah di Dusun Pasir Amis dan Cihantap, Desa Margamukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang mengalami retak-retak akibat bencana pergerakan tanah.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Asep Ramdani menyebutkan, selain disebabkan hujan yang terjadi. Bencana pergerakan tanah dimungkinkan terjadi akibat adanya aktivita pembangunan Tol Cileunyi, Sumedang, Dawuan (Cisumdawu) di wilayah ini.
“Selain akibat hujan yang turun pada 26 Agustus, kami memperkirakan, bencana pergerakan tanah di lokasi ini akibat aktivitas pembangunan Tol Cisumdawu,” jelasnya, Selasa (31/8/2021).
Asep mengatakan, akibat bencana pergerakan tanah ini puluhan rumah mengalami retak-retak dan mengancam 56 rumah.
Seluruh rumah tersebut dihuni 19 kepala keluarga (KK) di Dusun Pasir Amis, dan 37 KK di Dusun Cihantap.
“Hasil assesment kami di lapangan, aktivitas pembangunan Tol Cisumdawu membuat tanah di lokasi menjadi labil.”
“Bencana pergerakan tanah menyebabkan retakan dengan panjang rata-rata 1 sampai 6 meter.”
“Kemudian, kedalaman retakan rata-rata 25 sentimeter,” jelasnya.
Untuk memastikan penyebab bencana pergerakan tanah ini, kata Asep, BPBD Sumedang telah mengirim surat permohonan kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Kami telah mengajukan permohonan kepada PVMBG, untuk melakukan kajian wilayah di Desa Mekarjaya ini.”
“Kami juga mengimbau kepada warga terdampak untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya. Khususnya, ketika turun dengan intensitas tinggi,” jelasnya.