BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Vaksinasi di tempat wisata Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dihentikan sementara.
Alasannya, hasrat pelaku usaha wisata untuk disuntik vaksin Covid-19 minim, alias sepi peminat.
Alasan Vaksinasi Dihentikan
Ketua Pokja Vaksinasi Covid-19 Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, sebanyak 5 tim vaksinasi di 5 objek wisata ditarik sementara.
Kelima objek wisata tersebut yakni di Pantai Pangandaran, Batu Hiu, Karapyak, Batukaras dan Green Canyon.
“Tim vaksinator di 5 titik itu kami tarik dulu untuk kembali melayani vaksinasi masyarakat umum di Puskesmas.”
“Karena jumlah peserta vaksinasi dari pelaku usaha wisata di luar eksepktasi kami,” kata Yadi, Kamis (19/8/2021).
Awalnya, pihaknya menargetkan ada 9.000 pelaku usaha wisata yang akan divaksin.
Namun, pada hari Senin (pertama vaksinasi) saja hanya ada 250 orang. Sementara di hari keduanya 150 orang.
“Itu jumlah total dari 5 tempat wisata selama 2 hari. Jadi lebih bagus antusias masyarakat di pedesaan.”
“Kami ini sudah bikin jadwal vaksinasi untuk pelaku usaha, yakni mulai Senin kemarin sampai sampai 27 Agustus,” ujarnya.
Yadi menuturkan, kondisi tersebut sempat dikeluhkan oleh petugas vaksinator. Yang awalnya antusias tapi target tak sesuai rencana.
Ia mengakui, lebih baik menarik kembali ke desa-desa yang sudah jelas antusias.
“Untuk pelaksanaan kembali vaksinasi di tempat wisata, kami akan menunggu jika pelaku wisata sudah siap. Kalau tim vaksinator siap kapan saja selama stok vaksin masih ada,” tuturnya.
Yadi menerangkan, minimnya jumlah masyarakat yang akan disuntik vaksin bisa mengganggu efisiensi penggunaan vaksin.
Karena setiap membuka 1 vial vaksin, itu digunakan untuk 14 dosis. Maka jangan sampai kurang.
“Sayang lah kalau sampai tidak dimanfaatkan. Kalau vial sudah dibuka itu tidak bisa dibekukan lagi. Idealnya langsung dihabiskan.”
“Jadi targetnya harus banyak, pemanfaatan vaksin bisa efisien,” terangnya.
Yadi berharap, pihak terkait bisa mendorong pelaku usaha wisata agar mau disuntik vaksin Covid-19.
Terlebih, pihaknya belum mengidentifikasi soal animo vaksinasi di tempat wisata minim.
“Apakah kurang sosialisasi atau memang mereka sudah mendapatkan vaksinasi di tempat tinggalnya masing-masing,” sebutnya.