Bupati Sumedang Ajak Mahasiswa UPI Jadi Pemimpin Jujur

Bupati Sumedang Ajak Mahasiswa UPI Jadi Pemimpin Jujur

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengajak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Sumedang menjadi pemimpin jujur.

Selain itu, mahasiswa UPI Sumedang juga harus amanah dan transparan.

Itu Bupati Dony sampaikan, saat menjadi pemateri pada kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) UPI Kampus Sumedang tahun 2021 secara virtual, Sabtu (31/7/2021).

Bupati Sumedang: Miliki Kemampuan Mempengaruhi Orang Lain

Dony menyampaikan memimpin merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain.

Dalam arti, mengajak bersama-sama, bekerjasama untuk mencapai tujuan organisasi.

“Misalnya, Ketua Senat BEM harus mampu mempengaruhi seluruh mahasiswa untuk bersama-sama meraih tujuan BEM itu sendiri.”

“Selain itu, menggerakkan orang supaya menjalankan program yang telah ditetapkan bersama-sama,” ujar Dony.

Baca juga:  Demi UNBK, Siswa 2 Sekolah di Ciamis Ini Harus Nginap di Sekolah

Bupati Dony menerangkan, sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Di antaranya harus jujur, amanah dan transparan.

“Kemudian seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mengorganisasikan.”

“Mengajak, mempengaruhi, menggerakkan, berkomunikasi, membangun solidaritas dan memotivasi,” terang Dony.

Dony menjelaskan, tipe pemimpin dilihat dari sudut pandang persoalan di masyarakat.

“Pertama, tipe pemimpin yang sensitif. Artinya merespons persoalan di masyarakat.”

“Karena pemimpin, harus hadir mengatasi masalah dengan berbagai program. Yang akan berdampak pada pengentasan masalah,” jelas Dony.

Tipe pemimpin yang kedua, kata Dony, yakni pemimpin yang responsif. Yaitu yang dapat merespons apa yang rakyat usulkan.

Sedangkan, tipe pemimpin yang ketiga yakni pemimpin yang depensif. Yaitu, yang selalu melakukan pembelaan bagi dirinya.

Baca juga:  SMK Farmasi Nurul Firdaus, Boarding School Berbasis Pesantren

“Pemimpin yang seperti ini biasanya tidak terima akan kritikan dan mencari cara untuk menjawab. Hal ini tentu kurang baik bagi seorang pemimpin,” ucap Dony.

Kemudian, tipe kepimpinan yang terakhir, lanjut Dony, adalah tipe pimpinan yang opensif atau otoriter.

Tipe ini, merupakan yang terburuk dari tiga tipe pemimpin lainnya.

“Untuk menjadi pemimpin yang sensitif dan responsif. Tentu saja kita harus banyak meningkatkan kapasitas.”

“Termasuk, kegiatan hari ini salah satunya. Menjadi cara untuk mengasah diri kita, untuk menjadi pemimpin dan meningkatkan kompetensi,” ucap Dony.

Dony menambahkan, kompetensi bisa dilihat dari kemampuan, pengalaman. Kemudian dari sikap atau integritas.

“Seseorang disebut kompeten, ketika dirinya mempunyai pengetahuan. Kemudian pengalaman, dan sifat yang baik,” ujar Dony.