BERITA HIBURAN, ruber.id: Semenjak jadi perbincangan publik karena ditangkap polisi, media pun ikut merilis pengakuan Nia Ramadhani atas keterlibatannya dalam menggunakan narkoba jenis sabu-sabu. Baik Nia maupun suaminya, Ardie Bakrie, keduanya mengaku menyentuh barang haram tersebut berawal dari stres pekerjaan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus membenarkan tentang alasan Nia dan Ardie Bakrie terjerat narkoba adalah karena tekanan di masa pandemi Covid-19.
Tidak Bisa Menjadi Alasan Pembenaran
Mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahean merespon pernyataan tersebut. Menurutnya, alasan tekanan di masa pandemi tidak bisa dijadikan pembenaran.
“Undang-undang tidak menyebutkan bahwa beban kerja yang berat bisa dijadikan alasan pembenaran untuk mengkonsumsi narkoba jenis apa pun. Apalagi narkoba golongan 1 sabu-sabu,” ucap Ferdinad seperti dikutip dari akun Twitternya, @FerdinadHaean3 pada Minggu (11/7).
Ferdinand berpendapat bahwa Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie menunjukkan perilaku menyimpang, sehingga ia meminta pihak yang berwenang untuk bersikap adil.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa Nia Ramadhani ditangkap polisi pada Rabu (7/7) lalu. Suaminya, Ardie Bakrie juga ikut tertangkap. Dari hasil penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa 1 klip sabu dengan berat 0,78 gram. Selain itu juga terdapat alat isap sabu.
Atas kasus tersebut, pihak polisi menetapkan NR dan AB sebagai tersangka disusul dengan sopir pribadi berinisial ZN yang ikut dinyatakan positif dari hasil tes urine. Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 127 UU No. 35 Tahun 2009.
Nia Ramadhani Sampaikan Permohonan Maaf
Kemudian setelah itu, pengakuan Nia Ramadhani disampaikan dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Pusat, Sabtu (10/7). Sambil menangis tersedu-sedu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak terkait khususnya keluarga besar.
“Mohon izinkan saya, dengan segala kerendahan hati, untuk menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Khususnya kepada keluarga besar saya, sahabat, dan teman-teman,” ucapnya.
Nia Ramadhani mengaku bahwa perbuatannya tidak patut dijadikan contoh dan meminta semua pihak terkait agar membukakan pintu maaf baginya.
“Saya mengakui perbuatan saya bukan contoh yang terpuji. Saya sadar, seharusnya saya memberi contoh yang baik bagi anak-anak, dan orang-orang di sekitar saya,” ucap Nia Ramadhani.