Covid-19 Makin Gawat, Pemkab Pangandaran Mulai Injak Rem

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Pemkab Pangandaran, Jawa Barat memutuskan mulai ‘injak rem’ untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang semakin gawat.

Lonjakan kasus positif aktif Covid-19 di Pangandaran kian tak terkendali.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, ada beberapa poin yang disepakati pada hasil rapat seluruh Forkopimda.

Setelah mencermati perkembangan kasus Covid-19 di daerahnya, pihaknya memutuskan untuk mulai menginjak rem.

“Sebenarnya berat, tapi kami terpaksa mengambil alih persoalan. Yang pertama seluruh objek wisata di Pangandaran ditutup selama 10 hari, terhitung mulai Selasa (besok), hari ini (Senin-red) sosialisasi,” kata Jeje, Minggu (27/6/2021) malam.

Kemudian, wisatawan yang masih ada pun akan diimbau untuk pulang. Mulai Selasa, hotel dan kawasan pantai akan dikosongkan dari pengunjung. Selain itu, pasar, restoran dan kegiatan masyarakat lainnya akan diimbau tutup pada jam 16.00 WIB.

Baca juga:  Rusak dan Berlubang, Jalan Nasional di Pangandaran Membahayakan

Tiga Desa Dilakukan PPKM Skala Mikro

Tidak hanya itu, Pemkab Pangandaran juga akan melakukan Pengetatan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Skala Mikro di tiga desa. Yakni Desa Babakan, Desa Pangandaran dan Desa Purbahayu.

“Ketiga desa ini kan berada di wilayah Kecamatan Pangandaran, yang jadi pusatnya aktivitas pariwisata. Kasus positif Corona di tiga desa ini mengalami peningkatan yang signifikan,” tuturnya.

PPKM Skala Mikro di tiga desa tersebut akan diperketat. Akses keluar masuk warga dipantau dan semua aktivitas yang berpotensi terjadi kerumunan dilarang. Seperti resepsi, pengajian dan kegiatan lain yang mengundang banyak orang.

“Desa Pangandaran itu kan lokasi wisata pantai. Sementara kebanyakan pasien Corona itu di Desa Babakan. Dan sebagian warga Desa Purbahayu merupakan pedagang di pantai, maka kami melakukan antisipasi mulai sekarang,” terangnya.

Baca juga:  Nambah Lagi 5, Kasus Positif Covid-19 di Garut Tembus 80 Orang

Covid-19 Masuk Perkantoran, ASN Pangandaran WFH 100%

Selain menghentikan aktivitas pariwisata dan PPKM Skala Mikro di tiga desa, kata Jeje, untuk pencegahan Covid-19, Pemkab Pangandaran pun memberlakukan Work From Home atau WFH. Yakni, 100% bagi Aparatur Sipil Negara atau ASN di semua perkantoran.

“Semua pegawai perkantoran di lingkungan Pemkab bekerja di rumah 100% selama 10 hari ke depan. Mulai besok (Selasa-red). Karena banyak terjadi klaster di perkantoran. Beberapa pegawai ada yang terpapar,” sebutnya.

Untuk diketahui, dalam 2 hari terakhir, Sabtu-Minggu (26-27/6/2021) terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 yang cukup luar biasa di Pangandaran. Dalam dua hari itu tercatat 11 warga meninggal dunia akibat Corona.

Baca juga:  Kata Dosen STIT NU Al Farabi, Banyak Lembaga di Pangandaran Bingung Mengembangkan Visi

Sementara, jumlah kasus positif aktif sebanyak 330 orang. 55 orang di antaranya dirawat di RSUD Pandega, sedangkan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Data itu menunjukkan dalam 2 hari terjadi penambahan kasus Covid-19 yang aktif sebanyak 115 orang. Didominasi oleh pelaku usaha wisata di Pantai Pangandaran, terutama pedagang,” ungkapnya.