BERITA BANDUNG, ruber.id – Harga saham emiten bank bjb ditutup melesat hampir 5%, tepatnya 4.58% di posisi Rp1600/saham.
Penguatan ini, terjadi menjelang dilakukannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) tahunan, Selasa (6/4/2021).
Berdasarkan RTI saham bank bjb diperdagangkan di level Rp1505-Rp1610 per lembar sahamnya.
Sebanyak 27,24 juta saham diperdagangkan dengan nilai Rp43.06 miliar.
Investor domestik, masih mendominasi aksi jual beli dari saham emiten bank bjb.
Di mana tercatat, aksi jual investor domestik mendominasi 45.89% dengan 25,5 juta saham senilai Rp39.5 miliar.
Sementara, aksi beli investor domestik 32.14% dengan 17,5 juta saham senilai Rp27.7 miliar.
Sebaliknya, untuk investor asing terlihat lebih banyak aksi beli dibandingkan aksi jual.
Tercatat, aksi beli 17.86% untuk 9,7 juta saham senilai Rp15.4 miliar.
Selanjutnta, aksi jual 4.11% sebanyak 2,3 juta saham senilai Rp3.5 miliar.
Pada RUPS Tahunan bank bjb ini, perusahaan akan memutuskan pembagian dividen untuk laba 2020.
Secara historis, bank bjb merupakan salah satu bank yang membagikan dividen besar dalam beberapa tahun terakhir, dengan kisaran 55%-60% dari laba.
Diketahui, pada tahun lalu saja, bank bjb menebar dividen senilai Rp925.04 miliar atau 60% dari laba bersih tahun 2019 senilai Rp1.56 triliun.
Sementara sepanjang tahun 2020, laba bersih bank bjb secara konsolidasi tercatat Rp1.68 triliun sepanjang 2020. Ini artinya, naik 8% dibandingkan sebelumnya.
Jika dividen yang dibagikan masih berkisar 55%-60% dari laba bersih, maka berpotensi senilai Rp924 miliar hingga Rp1 triliun.
Pencapaian laba ini, melampaui industri perbankan yang mencatatkan laba terkontraksi 33% selama periode tahun 2020, lalu.
Selain itu, total nilai aset yang dimiliki bank bjb pun tumbuh sebesar 14.08% year on year (y-o-y) menjadi Rp140.93 triliun. Dibandingkan aset pada tahun 2019 senilai Rp1.23 triliun.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi menyatakan, capaian positif ini diperoleh berkat bisnis model bank yang resilient.
Selain itu, karena kemampuan adaptasi perusahaan yang agile. Sehingga, kinerja perseroan senantiasa berada di dalam jalur yang sesuai harapan.
‘Pada tahun 2020, menjadi momen yang penuh dengan tantangan di seluruh lini kehidupan.”
“Krisis kesehatan dan ekonomi memberikan tekanan yang sangat besar kepada industri perbankan nasional.”
“Didorong oleh kekompakan dan kesungguhan kinerja seluruh insan perusahaan, bank bjb berhasil melewati tes tahan uji ini dengan hasil yang menggembirakan,” jelas Yuddy. (R003)
BACA JUGA: bank bjb Raih Penghargaan Infobank Top BUMD Award 2021