GAYAIN  

Orangtua Jangan Keliru! Bentuk Karakter Positif Anak dengan Prinsip Parenting Ini

TIPS & HOBI, ruber.id – Setiap orangtua dituntut untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Namun hal tersebut tidaklah mudah.

Penerapan pola asuh yang baik dan benar dapat mempengaruhi perilaku anak di kemudian hari.

Dalam hal ini, penting bagi orangtua untuk mempelajari prinsip parenting yang benar agar bisa membentuk karakter positif pada anak.

Seperti kita ketahui, anak bagaikan kertas putih kosong yang bisa dihiasi dengan coretan atau tulisan. Nah, tulisan tersebut bisa membuat kertas menjadi indah, namun juga bisa sebaliknya. Semua tergantung pola asuh yang orangtua terapkan.

Paling utama, pola asuh yang baik adalah membesarkan dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Kemudian mendukung, membimbing, dan menjadi teman yang menyenangkan.

Namun disamping itu, ada prinsip lain yang bisa diterapkan orangtua. Yakni menjadi panutan yang baik bagi anak. Pasalnya, anak cenderung akan meniru apa yang orangtuanya lakukan.

Jika Anda ingin menanamkan karakter positif pada anak, berilah contoh pada mereka. Misalnya dengan selalu berkata jujur, berperilaku baik dan santun terhadap orang lain, serta membantu orang lain tanpa mengharap imbalan.

Baca juga:  Atasan Wanita yang Trendy dan Tetap Kekinian

Anda juga bisa menunjukkan kepada anak bagaimana cara hidup sehat. Seperti mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari, membuang sampah pada tempatnya dan lainnya.

Di sisi lain, sebagai orangtua, Anda jangan terlalu memanjakan anak.
Bila sudah terlanjur, hentikan kebiasaan tersebut sekaligus memberi pembelajaran pada anak agar ia tidak terlalu manja.

Jangan turuti kemauan anak ketika dia menangis minta dibelikan sesuatu yang tidak ia butuhkan, atau ingin bermain gadget. Buat anak agar disiplin pada hal positif.

Itu merupakan salah satu bentuk kasih sayang orang tua dalam membentuk karakter yang baik pada anak.

Tetapi, Anda jangan marah atau memukul ketika anak berbuat kesalahan. Anda bisa menegurnya dengan lembut namun tegas dan berikan pemahaman.

Ketika anak melakukan hal baik, berikan pujian. Hal tersebut akan memotivasinya untuk menjadi anak yang baik.

Kemudian, sesibuk apapun Anda, usahakan meluangkan waktu untuk anak. Seorang anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orangtuanya bisa melakukan tindakan tidak baik atau berkelakuan buruk.

Baca juga:  Punya Anak Masih Bayi? Hindari Bahan Makanan Ini di Tahun Pertamanya

Umumnya, mereka melakukan hal buruk untuk mencari perhatian orangtua.

BACA JUGA: Pilih Gadget yang Aman untuk Anak Belajar Daring, Orangtua Wajib Tahu!

Meski begitu, bukan berarti Anda harus terus-menerus berada di sampingnya. Cukup luangkan waktu untuk menjalin hubungan dan kegiatan berkualitas.

Contohnya, sarapan bersama, mengantarnya ke sekolah atau mengobrol sebelum tidur mengenai kegiatan yang dilakukannya seharian.

Anda juga harus menumbuhkan sifat kemandirian pada anak. Caranya yakni dengan memberikan anak kepercayaan, kesempatan, dan apresiasi.

Mintalah anak untuk merapikan mainan dan tempat tidurnya sendiri atau hal lain yang memang bisa dilakukannya sendiri.

Ketika anak Anda memasuki masa remaja, dukung dan bantu anak untuk menyelesaikan masalah pribadinya.

Anda bisa berdiskusi dan mengarahkan pikiran anak untuk mengambil sikap terbaik.

Ingat, jangan lupa tunjukkan apresiasi dan kasih sayang Anda pada setiap usaha dan keberhasilannya.

Dan saat mereka gagal atau berbuat salah, jangan mengejeknya, apalagi membandingkan dengan anak-anak lain.

Baca juga:  Ide Busana Manly ala Joe Taslim

Terakhir, Anda bisa membuat peraturan di rumah dengan menyertai alasannya.

Hal tersebut bisa membantu anak belajar mengendalikan diri dan membedakan perilaku baik dan buruk.

Anda bisa membuat peraturan tentang batasan waktu menggunakan gadget atau handphone, tidak boleh bermain sebelum selesai mengerjakan tugas, dan aturan lainnya.

Hanya saja, Anda perlu ingat bahwa ketika sudah membuat peraturan, Anda harus konsisten dalam menerapkannya.

Karena jika tidak, anak akan merasa bingung dan mungkin akan meremehkan peraturan.

Satu hal yang harus diingat, dalam mendisiplinkan anak, tidak boleh dengan cara yang terlalu keras, melontarkan kata-kata kasar atau bahkan memukulnya.

Selain itu, orangtua harus paham bahwa lingkungan dan usia bisa mempengaruhi perilaku anak. Terapkan pola asuh sesuai usia dan perkembangan buah hati Anda.

Apabila Anda kesulitan dalam menerapkan prinsip pola asuh ini, berdiskusi dengan orangtua lain, guru di sekolah anak Anda atau berkonsultasi dengan psikolog anak. (CW-002)